Pastor Lewi Ibori Serukan Makna Natal: Kasih, Kesederhanaan dan Perdamaian 

KET: Pastor Lewi Ibori, OSA/Ft.Petrus Rabu
KET: Pastor Lewi Ibori, OSA/Ft.Petrus Rabu
banner 120x600

WAISAI, RAJAAMPATNEWS – Pada perayaan Natal 25 Desember 2024, Pastor Lewi Ibori,OSA menyampaikan kotbah penuh makna yang mengingatkan umat akan esensi Natal sebagai perayaan kasih Allah.

Bertempat di Gereja Katolik Stasi Santa Maria Mater Dei-Raja Ampat, Rabu, (25/12/2024), suasana khidmat perayaan Natal dipenuhi pesan-pesan spiritual yang menyentuh hati. 

Dalam kotbahnya, Pastor Lewi menegaskan bahwa Natal adalah momentum untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar hingga Ia rela mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, demi menyelamatkan dunia.

 “Kelahiran Yesus membawa harapan baru bagi umat manusia. Di tengah segala kesulitan dan tantangan, iman kita akan kasih Allah menjadi kekuatan untuk melangkah maju,” ujarnya. 

#Kesederhanaan dan Syukur 

Pastor Lewi mengajak umat untuk meneladani kesederhanaan Yesus yang lahir di kandang domba. “Natal mengajarkan kita tentang pentingnya hidup sederhana dan bersyukur atas segala berkat yang diterima,” katanya. 

# Perdamaian dan Pengampunan 

Ia juga menyerukan agar Natal menjadi waktu untuk berdamai dengan sesama. “Marilah kita lepaskan segala kebencian dan membuka hati untuk saling memaafkan,” ajaknya dengan penuh haru. 

# Terang di Tengah Kegelapan 

Pastor Lewi menggambarkan kelahiran Yesus sebagai terang yang menerangi dunia yang gelap oleh dosa. “Cahaya bintang Natal mengingatkan kita untuk menjadi terang bagi orang lain melalui tindakan dan perkataan yang baik,” jelasnya. 

# Natal Bukan Sekadar Hadiah 

Dalam kotbahnya, Pastor Lewi juga menekankan bahwa makna Natal sesungguhnya bukan tentang hadiah materi, melainkan tentang kasih dan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia. 

KET: Pastor Lewi Ibori, OSA foto bersama sejumlah umat katolik-Raja Ampat usai pimpin perayaaan Natal, 25 Desember 2024/dok. gereja katolik Waisai

Refleksi dari Injil Yohanes 1:1-18 

Mengacu pada Injil Yohanes 1:1-18, Pastor Lewi menegaskan bahwa Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia untuk menyelamatkan dunia. “Firman itu telah menjadi daging dan hadir di tengah kita. Yesus adalah terang yang membawa kehidupan dan kebenaran,” ungkapnya. 

Ia menutup kotbah dengan ajakan untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan terus bertumbuh dalam iman. “Kelahiran Yesus adalah awal dari sebuah perjalanan iman. Marilah kita mengikuti jejak-Nya dan menerima karunia-Nya yang diberikan secara cuma-cuma bagi semua orang,” pungkasnya. 

Perayaan Natal di Raja Ampat ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga ajakan bagi semua umat untuk hidup dalam kasih, kesederhanaan, dan perdamaian, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus. 

Writer: Petrus RabuEditor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page