Robert Kardinal Dorong Pemasangan Mooring Buoy Di Kawasan Konservasi Raja Ampat 

banner 120x600

Kalobo, Raja Ampat News – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Robert Joppy Kardinal, mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk segera memasang mooring buoy atau tali tambat kapal di kawasan konservasi perairan Raja Ampat.  Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kerusakan terumbu karang akibat aktivitas kapal wisata dan kapal pinisi yang kerap membuang jangkar sembarangan.

Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Raja Ampat pada Jumat (31/10/2025) turut dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV, sejumlah anggota DPR RI, serta para Direktur Jenderal dari kementerian terkait. Dalam kesempatan tersebut, Robert Kardinal menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya kerusakan ekosistem laut akibat aktivitas pariwisata yang belum sepenuhnya tertata.

“Saya titip kepada Pak Dirjen KKP agar segera dibuat peta alur pelayaran dan titik labuh yang aman di kawasan konservasi Raja Ampat. Sekarang ini musim kapal pinisi, dan banyak di antara mereka yang berpindah lokasi hingga lima kali sehari. Setiap kali mereka buang jangkar, karang bisa rusak,” ujar Robert.

Ia menjelaskan, periode Oktober hingga April merupakan musim ramai kapal pinisi dan kapal pesiar beroperasi di Raja Ampat. Dengan frekuensi pergerakan yang tinggi, potensi kerusakan ekosistem laut semakin besar apabila tidak dilakukan pengaturan yang ketat terhadap area labuh kapal.

Robert menegaskan, pemasangan mooring buoy akan menjadi solusi efektif untuk melindungi keindahan dan keutuhan terumbu karang Raja Ampat. Dengan adanya mooring, kapal tidak perlu lagi menurunkan jangkar ke dasar laut, melainkan cukup mengikat tali ke pelampung tambat yang sudah disediakan.

“Dengan mooring, kapal pinisi maupun kapal pesiar tidak lagi melempar jangkar ke bawah laut. Itu akan sangat membantu menjaga terumbu karang agar tetap utuh dan indah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Robert mengungkapkan bahwa hingga April tahun depan, diperkirakan ada sekitar 200 kapal pinisi dan kapal pesiar yang akan berkunjung ke Raja Ampat untuk menikmati keindahan wisata baharinya. Ia berharap kolaborasi antara KKP dan Kementerian Perhubungan dapat segera direalisasikan agar sistem tambat kapal ramah lingkungan ini benar-benar terpasang di kawasan konservasi.

“Raja Ampat adalah anugerah dunia. Kita wajib menjaganya agar tetap lestari dan menjadi kebanggaan bangsa,” tutupnya.

Writer: Derek Mqmbrasar II Editor: Petrus Rabu