Tambang Nikel Merusak Image Raja Ampat Sebagai Surga Terakhir Di Bumi

Salomo Omkarsba/Foto: Narasumber
Salomo Omkarsba/Foto: Narasumber
banner 120x600

Opini

Oleh : Salomo Omkarsba*

Pendahuluan

Raja Ampat kaya akan sumber daya alam bawah laut, 75 % ikan dan karang laut dunia hidup disini. Bagi para penikmat surga bawah laut, anda tak perlu mengunjungi seluruh dunia untuk melihat ikan dan karang, cukup ke Raja Ampat saja, karena dalam satu kali selam anda bisa melihat 125 jenis ikan karang, bahkan peneliti ikan asal Australia, Gery Allen, menemukan 283 jenis ikan dalam sekali selam di Selat Dampir, antara Batanta dan Waigeo.

Tak hanya kekayaan bawah laut,Raja Ampat juga memiliki kekayaan hutan dengan berbagai macam jenis flora dan fauna endemis Raja Ampat, termasuk beberapa jenis tambang salah satunya nikel. Memiliki kekayaan alam yang nyaris sempurna dan menjadi terkenal di dunia setelah Sail Raja Ampat 2014, ditambah UNESCO menetapkan Geopark Raja Ampat sebagai warisan dunia, wisatawan di seluruh dunia memberikan label kepada Raja Ampat sebagai ” Surga Terakhir Di Bumi ” atau dalam bahasa Inggrisnya The Last Paradise On Earth. 

Branding Image Raja Ampat Sebagai Surga Terakhir Di Bumi

Branding adalah sebuah proses membangun citra dan identitas yang unik untuk suatu produk,  layanan dan pribadi. Merek atau brand bagi produk pariwisata sangat penting karena berfungsi sebagai identitas yang membedakan, membangun citra, menciptakan daya tarik, dan meningkatkan loyalitas wisatawan.

Menurut Aaker dan Biel ( 1993 ),  brand image adalah penilaian konsumen terhadap suatu brand dalam sebuah pasar. Penilaian ini bisa muncul baik berdasarkan pengalaman pribadi ataupun berdasarkan reputasi yang disampaikan oleh orang lain dan media. Sementara menurut Keller (2000), Keller berpendapat brand image adalah persepsi konsumen terhadap merek atau produk yang akan digunakan atau dipakai. Citra ini melibatkan beberapa aspek, yaitu merek mudah diingat, mudah dikenal, serta mempunyai reputasi baik.

Nama Raja Ampat telah dibranding secara tidak sengaja oleh pecinta lingkungan dan wisatawan di seluruh dunia sebagai ” Surga Terakhir Di Bumi ”, hal ini didasari pada pengalaman pribadi, reputasi yang disampaikan oleh para peneliti dan media yang kemudian menimbulkan persepsi wisatawan terhadap Raja Ampat.

Raja Ampat memiliki reputasi baik yang mudah dikenali dan diingat sebagai daerah tujuan wisata yang harus dikunjungi. Raja Ampat adalah merek surga terakhir atau satu-satunya surga yang masih tersisa di bumi. ” Surga Terakhir Di Bumi ” sekaligus membedakan Raja Ampat dari seluruh destinasi wisata yang ada di muka bumi dan menjadi daya tarik tersendiri.

Tambang Nikel Merusak Image Raja Ampat Sebagai Surga Terakhir

Tanggal 10 Juni 2025, pemerintah Indonesia melalui keterangan pers menteri terkait ; ESD, KLH, Kehutanan, Seskab dan Mensesneg, mengumumkan pencabutan empat dari lima IUP tambang nikel di Raja Ampat. Hal ini memberikan informasi bahwa ” Surga Terakhir Di Bumi ” Raja Ampat sedang dikepung oleh tambang nikel yang diperkirakan mencapai luasan wilayah sebesar 25.288 Ha, dari jumlah luas daratan Raja Ampat sebesar 7.559 km2, sebelumnya beredar isu ada sebelas tambang yang akan dibuka di Raja Ampat namun hanya lima yang diberikan ijin.

Dari lokasi tambang yang berhasil difoto oleh pegiat LSM Green Peace yang melakukan investigasi di Kawe, dan pulau Gag, juga informasi lain tentang produksi di pulau Manuram, tambang nikel seperti makluk mengerikan yang telah merusak alam, terjadi sedimentasi di salah satu lokasi tambang yang menambah kesan bahwa tambang nikel benar-benar telah merusak citra Raja Ampat sebagai ” Surga Terakhir Di Bumi ”

Teknologi Informasi dan Citra Buruk Image Raja Ampat

Di era transisi revolusi industri generasi 4.0 ke 5.0, teknologi informasi memiliki peranan penting untuk membentuk citra pariwisata Raja Ampat baik melalui digitalisasi dan inovasi, bahkan juga mampu menciptakan citra buruk Raja Ampat, apalagi pariwisata merupakan industri jasa yang sangat sensitif berkaitan erat dengan image atau citra yang terbentuk dari tulisan, audio dan visual yang diimaginasikan menggunakan teknologi informasi.

Wisatawan sebelum berkunjung ke sebuah destinasi dan objek wisata, mereka akan mencari tahu tempat dan objek yang akan dikunjungi melalui informasi yang disediakan melalui komunikasi teknologi. Pelaku wisata pun demikian, ketika mereka hendak memasarkan produk pariwisatanya, mereka akan mengemas menggunakan teknologi informasi  untuk mempengaruhi calon wisatawan agar tertarik dan mengambil keputusan mengunjungi suatu destinasi dan objek wisata, pada bagian ini, teknologi informasi memegang peranan penting.

Viralnya pertambangan nikel yang terjadi di Raja Ampat melalui IT  tentu berdampak terhadap citra buruk pariwisata di Raja Ampat. Sekecil apapun kerusakan yang terjadi akibat tambang nikel, bahkan perusahaan yang telah memenuhi syarat pertambangan pun turut memberikan kontribusi terhadap citra buruk Raja Ampat sebagai surga terakhir di Bumi. viralnya pertambangan nikel perlu dikaji secara seksama dampak yang ditimbulkan dan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan, menurun atau naik

Kesimpulan

Upaya membangun image Raja Ampat sebagai surga terakhir di bumi melalui berbagai usaha yang dibangun pemerintah dan masyarakat internasional sejak 2005- 2025 telah dirusak aktivitas tambang nikel, oleh sebab itu perlu dilakukan pemulihan kembali kawasan tambang dan membangun kembali image Raja Ampat, salah satunya memanfaatkan teknik informatika.

*Penulis adalah mahasiswa Teknik Informatika Semester VI Universitas Tanjungpura Pontianak, asal Raja Ampat.

Catatan Redaksi Raja Ampat News

Kami Menerima Tulisan Anda. Raja Ampat News hadir sebagai ruang informasi yang terbuka, jujur, dan membangun. Kami percaya bahwa kemajuan suatu daerah tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh partisipasi aktif masyarakat dalam menyampaikan gagasan, pendapat, dan narasi kehidupan di sekitarnya.

Oleh karena itu, Raja Ampat News menerima kiriman tulisan dari siapa saja β€” termasuk aparatur sipil negara (ASN), guru, mahasiswa, jurnalis warga, pegiat pariwisata, tokoh adat, hingga masyarakat umum yang ingin berbagi cerita dan gagasan untuk kemajuan Raja Ampat.

Tulisan dapat berupa:

  • Opini atau esai seputar isu sosial, budaya, pendidikan, pelayanan publik, dan pembangunan daerah.
  • Feature dan kisah inspiratif dari kampung, laut, pulau, atau sosok-sosok hebat yang patut diteladani.
  • Artikel pariwisata dan lingkungan yang memperkenalkan keindahan dan kearifan lokal Raja Ampat.
  • Catatan perjalanan, resensi buku, maupun puisi dan prosa singkat yang mencerminkan semangat literasi.

Tulisan yang masuk akan melalui proses kurasi dan penyuntingan redaksi. Penulis bertanggung jawab penuh atas isi tulisan dan wajib memastikan bahwa karya tersebut bukan plagiarisme serta tidak mengandung unsur SARA, hoaks, maupun ujaran kebencian. Khusus ASN, kami mendorong agar setiap tulisan tetap menjaga etika profesi dan tidak mewakili institusi secara resmi, kecuali atas nama lembaga.

Kirim tulisan Anda ke:

πŸ“§ rajaampatnews123@gmail.com

Subjek email: KIRIM TULISAN – [Judul Tulisan]

Cantumkan juga biodata singkat dan kontak narahubung.

Bersama Raja Ampat News, mari kita narasikan harapan, menjaga ingatan, dan membangun masa depan. Karena setiap cerita dari tanah surga ini layak dibaca dunia.

Salam Redaksi,

Raja Ampat News – Menyuarakan Papua dari jantung Segitiga Karang Dunia. Aktual & terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page