Waisai-RajaAmpatNews— Ribuan warga tumpah ruah memadati ruas jalan utama Kota Waisai mengikuti Karnaval Budaya dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Raja Ampat. Sebanyak 50 kelompok peserta dari berbagai unsur—mulai dari lembaga pendidikan TK hingga SMA, paguyuban daerah, organisasi pemerintah, organisasi wanita, kelompok tari, hingga sanggar musik tradisional—turut ambil bagian memeriahkan karnaval yang dilepas resmi oleh Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, S.IP, MM, M.Ec.Dev di halaman kantor Bupati Raja Ampat, Rabu (7/5/2025).
Mengusung tema “Bersatu Dalam Keberagaman, Bangkit Menuju Kesejahteraan”, kegiatan ini menjadi simbol harmoni dan kekuatan sosial budaya masyarakat Raja Ampat yang majemuk.
Sekitar 2.000 peserta tampil dengan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia, menyusuri rute karnaval dari halaman Kantor Bupati hingga Pantai WTC, sambil menampilkan tarian, musik, dan atraksi budaya yang memukau masyarakat dan tamu undangan.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa karnaval ini bukan sekadar pertunjukan budaya, melainkan bentuk nyata dari semangat persatuan yang menjadi landasan dalam membangun masa depan daerah.
“Raja Ampat adalah rumah bersama yang damai dan inklusif. Keberagaman yang kita rayakan hari ini merupakan kekayaan dan kekuatan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” ujar Bupati Orideko.
Panggung budaya terbuka di Pantai WTC pun menjadi titik puncak karnaval, di mana masyarakat menyaksikan berbagai pertunjukan seni yang dibawakan dengan semangat cinta tanah air dan persatuan.

Karnaval budaya ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-22 Kabupaten Raja Ampat, yang juga mencakup jalan sehat, sepeda sehat, senam bersama, berbagai lomba, dialog pembangunan, serta malam hiburan rakyat menjelang puncak peringatan pada 9 Mei 2025.
Ketua Umum Panitia HUT ke-22, Dr. Yusuf Salim, menegaskan bahwa seluruh kegiatan tahun ini diarahkan untuk mendukung visi dan misi pemerintahan Bupati Orideko dan Wakil Bupati Mansyur Syahdan, yakni “Raja Ampat Bangkit, Produktif, dan Sejahtera.”
“Kegiatan ini tidak hanya membangkitkan semangat budaya dan persatuan, tetapi juga membuka ruang keterlibatan masyarakat, termasuk pelaku UMKM seperti pemilik rumah makan dan pedagang lokal, agar dampak ekonominya langsung dirasakan,” ujar Sekda Yusuf Salim di sela menyambut peserta Karnaval di Pantai Waisai Torang Cinta.
Lebih dari sekadar perayaan budaya dan hiburan rakyat, karnaval ini juga menjadi bagian dari strategi promosi kebudayaan lokal yang terintegrasi dalam pengelolaan Raja Ampat sebagai destinasi wisata kelas dunia. Dengan menampilkan keragaman etnis, kreativitas seni masyarakat, serta potensi lokal lainnya, kegiatan ini mempertegas posisi Raja Ampat tidak hanya sebagai surga bawah laut, tetapi juga sebagai ruang hidup budaya yang dinamis dan terbuka bagi dunia.

Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menyadari bahwa pembangunan sektor pariwisata harus melibatkan kekuatan budaya sebagai daya tarik utama yang membedakan Raja Ampat dari destinasi lainnya. Oleh karena itu, momentum HUT ke-22 ini diarahkan tidak hanya untuk memperkuat jati diri daerah, tetapi juga sebagai panggung kolaboratif yang mampu menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang, menyaksikan, dan mengalami sendiri kekayaan budaya Raja Ampat.
Dengan semangat ini, Bupati Orideko dan Wakil Bupati Mansyur Syahdan terus mendorong sinergi lintas sektor agar pengembangan pariwisata berbasis budaya semakin inklusif, berkelanjutan, dan menyejahterakan masyarakat lokal. Karnaval budaya pun menjadi cerminan nyata dari upaya membangun pariwisata yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna dan identitas.