Waisai, RajaAmpatNews – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Raja Ampat akan menggelar kegiatan bertajuk “Menjemput Fajar Muharram”, yang dikemas dalam bentuk jalan santai bersama umat Islam di Kota Waisai. Demikian Ketua PHBI Raja Ampat, Sawaludin Taesa, dalam laporannya yang diterima Raja Ampat, Senin, (16/6/2026).
Udin Taesa, sapaan Sawaludin Taesa yang mengaku baru saja melaksanakan dengan panitia PHBI Raja Ampat menjelaskan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya menyemarakkan momen tahun baru Islam dengan semangat kebersamaan, silaturahmi, dan refleksi spiritual di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang menyatukan seluruh elemen umat Islam dalam nuansa yang damai dan penuh harapan,” tambahnya.
Dikataknya, rangkaian kegiatan akan dimulai dari halaman Masjid Agung Nurul Yaqin Waisai sebagai titik keberangkatan, dan berakhir di kawasan Pantai Wisata WTC (Waisai Torang Cinta) sebagai tempat finish. Acara ini terbuka untuk umum, khususnya umat Islam di Kota Waisai dan sekitarnya.
Kegiatan akan dirangkaikan dengan pelantikan pengurus PHBI Kabupaten Raja Ampat periode 2025–2030 oleh Bupati Raja Ampat, sebagai bentuk penguatan struktur organisasi keagamaan yang berperan penting dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan Islamiah di daerah.
Sebagai bentuk penyemangat dan apresiasi kepada peserta, panitia juga akan membagikan beragam door prize menarik, dengan harapan meningkatkan antusiasme masyarakat dalam menyambut tahun baru Hijriah.
Beberapa kelompok dan unsur yang akan dilibatkan antara lain:
- Seluruh Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam
- Rohani Islam (Rohis) dari SMA/MA/SMK dan SMP/MTs
- Perwakilan sekolah-sekolah di Kota Waisai
- Takmir masjid se-Kota Waisai
- Paguyuban dan komunitas keislaman
- Dan tentunya, seluruh umat Islam di Kota Waisai dan sekitarnya
Ketua PHBI, Sawaludin Taesa, menyampaikan bahwa berbagai hal teknis seperti pengaturan rute, konsumsi, pengamanan, hingga susunan acara akan dimatangkan dalam rapat koordinasi panitia yang dijadwalkan dalam waktu dekat.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bentuk syiar dan semangat umat Islam di Raja Ampat untuk terus mengisi ruang sosial dengan kegiatan keagamaan yang damai, menyatukan, dan bermanfaat bagi semua,” ungkap Sawaludin.