UMKM Lestari Saporkren Optimalkan Potensi Alam Jadi Produk Olahan Yang Memikat

Ket; Pendamping dan Pengurus UMKM Lestari Saporkren pajangkan hasil olahan pada kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan TNI AL yang dilaksanakan di Pantai WTC, Raja Ampat, Rabu, (7/8/2024)Petrus Rabu
Ket; Pendamping dan Pengurus UMKM Lestari Saporkren pajangkan hasil olahan pada kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan TNI AL yang dilaksanakan di Pantai WTC, Raja Ampat, Rabu, (7/8/2024)Petrus Rabu
banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews-  Sebuah stand pameran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menawarkan sejumlah produk olahan yang memakau di Pantai WTC, Distrik Kota Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Rabu, (7/8/2024).

Berbagai hasil olahan, baik hasil perikanan maupun perkebunan seperti noken, topi mahkota, ikan asing dan abong yang dipacking dengan rapih dan berbagai kerajinan yang terbuat dari kerrang laut terpajang pada stand yang berukuran kurang lebih 3 x 3 meter tersebut.  

Dibalik produk olahan berdiri mama-mama Papua yang ternyata berasal dari UMKM Lestari Kampung Saporkren-Distrik Waigeo Selatan Raja Ampat.

“Kami diundang untuk memasarkan hasil olahan dan kerajinan kami pada kegiatan ini,” ujar Pendamping UMKM Lestari Saporkren, Iriani Mamoribo ditengah kesibukannya menata stand tersebut.

Hari itu UMKM Lestari berserta seluruh anggotanya hadir di Pantai WTC untuk memeriahkan kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan TNI AL yang dihadiri langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali .

Iriani Mamoribo menjelaskan UMKM Lestari terbentuk karena adanya sumber daya alam yang ada  di Kampung Saporkren,  baik potensi perikanan maupun perkebunan. Dimana kata dia, potensi perikanan terbagi menjadi potensi perikanan pengolahan, Non pengolahan atau non konsumsi.

“Potensi ini yang kita dorong  karena Kampung Saporkren ini sendiri sebagai kampung wisata. Hal ini yang menyebabkan kami mendorong pelaku UMKM untuk terus berkompentensi  untuk mengola sumber daya alam, potensi sumber daya alam Kampung Saporkren itu sendiri agar menjadi souviener atau oleh-oleh atau cendramata, dimana para pengunjung bukan hanya datang menikmati wisata yang ada  tetapi mereka bisa membeli oleh-oleh yang disedia pelaku UMKM,” ujarnya.

Dengan demikian jelasnnya, akan menambah peningkatan ekonomi pelaku UMKM  dan masyarakat sekitar.

Diterangkannya sejak dibentuknya pada tahun 2018, UMKM Lestari ini memiliki keanggotaan  sebanyak 10 orang yang terdiri dari  pengurus tiga orang dan tujuh anggota .

“Dari 10 anggota ini masing-masing sudah terbagi ada yang  dibidang perikanan, ada juga di bidang handicraft atau kerajinan tangan. Kegiatan UMKM Lestari selama ini adalah melakukan membuat kerajinan di bidang handicraf dan produk olehan perikanan, bahkan mereka sudah  menghadiri berbagai event besar yang dilaksanakan Pemda Raja Ampat,” tutur Iriani, sapaan Iriani Mamoribo.

Awal terbentuknya pada enam tahun lalu, UMKM ini hanya focus pada pembuaran kripik pisang atau potensi perkebunan namun setelah mendapat pendamping dari Dinas Koperasi dan UMKM, usahanya mulai merambah ke pengelolaan hasil perikanan dan kerajinan tangan lainnya.

Dari produk yang dipajang saat itu, nampak anggota UMKM Lestari Saporkren tersebut sangat telaten. Saat itu hanya beberapa sampel hasil olahan yang dipajang seperti ikan asin, abon ikan, kripik pisang, noken dan berbagai macam perhiasan dari kerajinan tangan.

“Harapan saya sebagai pendamping atau pembina kelompok UMKM ini bisa menjadi contoh bagi kampung lain di Raja Ampat. Karena setiap kampung di Raja Ampat memiliki ketersediaan sumber daya alam yang sama seperti yang dimiliki Kampung Saporkren, dan juga hasil dari kelompok UMKM ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dari pelaku UMKM sendiri,” harap Iriano Mamoribo.

Penulis: Petrus Rabu

Writer: Petrus RabuEditor: PETRUS RABU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!