Pelatihan Aplikasi e-BMD Resmi Ditutup, BPKAD Raja Ampat Mantapkan Langkah Digitalisasi Pengelolaan Aset Daerah

banner 120x600

Waisai, Raja Ampat News — Pemerintah Kabupaten Raja Ampat resmi menutup kegiatan Pelatihan Aplikasi Elektronik Barang Milik Daerah (e-BMD) yang berlangsung sejak 28 hingga 31 Oktober 2025 di Aula BPKAD Raja Ampat. 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas, serta diikuti oleh seluruh pejabat pengurus barang dan aset dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

Penutupan kegiatan dilakukan secara resmi oleh Plt. Kepala BPKAD Kabupaten Raja Ampat, Khodik, SE, mewakili Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, S.IP., MM., M.Ec.Dev, pada Jumat (31/10/2025).

Dalam sambutan yang dibacakan mewakili Bupati, Khodik menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan narasumber atas suksesnya pelaksanaan pelatihan yang dinilai sebagai langkah strategis menuju tata kelola aset daerah yang modern, transparan, dan akuntabel.

“Penerapan Aplikasi e-BMD merupakan langkah penting dalam mewujudkan pengelolaan aset daerah yang efisien dan terintegrasi. Dengan wilayah yang tersebar di berbagai pulau, Raja Ampat memerlukan sistem yang mampu mencatat, memantau, dan mengelola aset secara real-time agar dapat dimanfaatkan optimal bagi kepentingan publik,” ujar Bupati Orideko dalam sambutannya yang dibacakan oleh Khodik.

Bupati Orideko juga menekankan pentingnya komitmen seluruh aparatur pemerintah daerah dalam mendukung implementasi sistem e-BMD. Menurutnya, teknologi hanyalah alat, sedangkan kunci keberhasilan ada pada konsistensi dan profesionalisme aparatur pengelola aset.

“Pelatihan ini menjadi awal dari perjalanan panjang menuju pengelolaan aset daerah yang lebih baik. Dibutuhkan komitmen berkelanjutan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan sistem yang dinamis,” tegasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala BPKAD Raja Ampat, Khodik, SE, menjelaskan bahwa pelatihan e-BMD merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pengelolaan aset berbasis digital.

“Kami berharap para pengurus barang di OPD dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh, baik dalam pencatatan maupun pemanfaatan aset. Jika dikelola dengan baik, aset daerah dapat menjadi sumber pendapatan potensial yang berkontribusi terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Khodik.

Ia menambahkan, penerapan sistem e-BMD akan membantu pemerintah daerah mengoptimalkan fungsi aset agar tidak hanya menjadi catatan administrasi, tetapi juga instrumen strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah.

Salah satu peserta pelatihan, Sapta, mengaku pelatihan kali ini memberikan banyak manfaat, terutama dengan adanya pembaruan fitur dalam sistem aplikasi e-BMD.

“Di pelatihan kedua ini kami belajar menyesuaikan diri dengan fitur-fitur baru. Pembaruan ini membuat pendataan dan pelaporan aset menjadi lebih cepat dan akurat, termasuk di instansi seperti rumah sakit dan dinas teknis lainnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa sistem baru tersebut akan memudahkan proses pengelolaan alat kesehatan, obat-obatan, serta berbagai aset daerah lainnya, sehingga pemanfaatannya bisa lebih efisien dan tepat sasaran.

Selama pelatihan berlangsung, para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melakukan simulasi langsung penggunaan aplikasi e-BMD, termasuk input dan pembaruan data aset secara digital. Banyak peserta mengaku puas dengan metode pembelajaran dan pendampingan narasumber.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami jadi lebih paham cara menginput data dan memperbarui informasi aset. Setelah kembali ke instansi masing-masing, kami siap menerapkan sistem ini,” ujar salah satu peserta lainnya.

Pelatihan e-BMD ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dalam memperkuat tata kelola aset berbasis digital. Melalui sistem ini, seluruh proses administrasi aset dapat dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan transparan—selaras dengan visi Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif, dan modern.

Penutupan kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto antara perwakilan Bupati Raja Ampat, pejabat BPKAD, para narasumber, serta seluruh peserta pelatihan.

Writer: Dony Kumuai II Editor: Petrus Rabu