“Ini adalah taman milik rakyat, dan kami sebagai pemuda dilibatkan langsung untuk menjaga dan mengelolanya. Harapan kami, masyarakat yang berkunjung dapat ikut menjaga fasilitas dan mematuhi aturan yang ada,” ungkap Luki.
Waisai, RajaAmpatNews— Taman kota yang terletak di jantung Kota Waisai, tepat di depan Kantor Bupati Raja Ampat, kini menjadi salah satu ruang publik favorit masyarakat. Selain berfungsi sebagai paru-paru kota, taman ini juga menjadi pusat aktivitas sosial, rekreasi, hingga penggerak ekonomi warga.
Setiap sore hingga malam hari, taman tersebut ramai dikunjungi warga yang datang untuk bersantai, berfoto, atau sekadar menikmati waktu bersama keluarga dan teman. Keindahan taman yang dipercantik dengan pancaran lampu warna-warni menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama pada malam hari, Senin (16/6/2025).
Tak hanya sebagai tempat bersantai, taman kota juga kerap dimanfaatkan oleh pelajar dan mahasiswa sebagai lokasi belajar di ruang terbuka. Para pegawai kantor, serta warga sekitar, juga menjadikan taman ini tempat beristirahat dan melepas penat setelah beraktivitas.

Kehadiran taman ini turut membuka peluang usaha baru bagi para pedagang kaki lima dan pelaku kuliner musiman. Mereka memanfaatkan trotoar sekitar taman untuk berjualan aneka makanan dan minuman seperti bakso, mie ayam, kopi, dan jajanan lainnya. Meskipun penghasilan yang didapat tidak selalu stabil, mereka mengaku bersyukur bisa berdagang di lokasi strategis ini.
Luki Mambraku, salah satu pemuda Kota Waisai yang terlibat langsung dalam pengelolaan taman, menyatakan bahwa taman ini adalah bagian dari program pemerintah untuk mempercantik wajah Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat.
“Ini adalah taman milik rakyat, dan kami sebagai pemuda dilibatkan langsung untuk menjaga dan mengelolanya. Harapan kami, masyarakat yang berkunjung dapat ikut menjaga fasilitas dan mematuhi aturan yang ada,” ungkap Luki.
Ia menambahkan bahwa taman ini dikelola secara aktif oleh anak-anak muda setempat, termasuk dalam urusan kebersihan dan parkir. Menurutnya, taman ini merupakan representasi dari wajah kota dan menjadi titik pertama yang dilihat wisatawan saat tiba di Waisai.
“Taman ini adalah wajah kota. Ketika wisatawan datang, inilah yang mereka lihat pertama kali sebelum menjelajah keindahan lainnya di Raja Ampat,” tambahnya.

Sementara itu, Thomas Mamoribo, seorang juru parkir dari Kompleks PSG yang turut mengelola area sekitar taman, mengaku senang bisa terlibat. Ia berharap pemerintah dapat memanfaatkan taman-taman lain di Waisai dengan melibatkan lebih banyak pemuda.
“Dengan adanya penjual di taman ini, kami anak-anak muda di kompleks PSG bisa menjaga parkiran. Harapan kami, pemerintah juga bisa mengaktifkan taman-taman lain agar semua pemuda di Waisai bisa terlibat. Intinya kami senang karena ada hal baik yang membuat kami dilibatkan langsung,” ujarnya.

Dengan segala manfaat dan potensi yang dimiliki, Taman Kota Waisai bukan hanya menjadi ruang hijau bagi kota, tetapi juga simbol kebersamaan, kreativitas, dan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.