Raja Ampat dan UGM Bersepakat: Ilmu Pengetahuan Jadi Jalan Menuju Masyarakat Sejahtera

banner 120x600

Penandatanganan MoU ini menandai babak baru dalam perjalanan pendidikan di Raja Ampat, di mana ilmu pengetahuan dan riset menjadi pendorong utama menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Jogjakarta, RajaAmpatNews– Sehari setelah peringatan Hari Pendidikan Nasional, Bupati Raja Ampat Orideko I. Burdam dan Wakil Bupati Mansyur Syahdan mengambil langkah strategis yang menjadi penanda komitmen nyata terhadap pembangunan sektor pendidikan di wilayah kepulauan Raja Ampat.

Pada 3 Mei 2025, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM) dalam sebuah seremoni yang berlangsung hangat dan penuh makna.

Penandatanganan ini bukan sekadar formalitas administratif. Di balik dokumen kerja sama itu, tersimpan harapan besar untuk membuka jalan bagi ilmu pengetahuan dan riset agar berperan langsung dalam pembangunan manusia Raja Ampat.

Bupati Orideko I. Burdam dalam sambutannya menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari upaya membangun masa depan daerah secara terstruktur dan berkelanjutan. Ia menyebut bahwa sinergi dengan UGM menjadi pijakan awal bagi kolaborasi yang menjangkau pendidikan, inovasi kebijakan, hingga penguatan pelayanan publik.

Langkah ini menjadi pengejawantahan langsung dari visi “Raja Ampat Bangkit dan Produktif Menuju Masyarakat Sejahtera,” yang diusung oleh pasangan Bupati dan Wakil Bupati untuk periode 2025–2030. Secara khusus, kerja sama dengan UGM menghidupkan misi pertama, yaitu peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Dalam konteks Raja Ampat yang merupakan daerah kepulauan dengan tantangan geografis yang kompleks, pendidikan tak bisa dibangun hanya dengan pendekatan administratif.

Di banyak pulau, anak-anak usia sekolah dasar harus menempuh perjalanan laut setiap hari demi mencapai ruang kelas. Bahkan, untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sebagian dari mereka harus tinggal jauh dari keluarga karena tidak tersedia fasilitas sekolah menengah di pulau asalnya.

Dalam kondisi seperti ini, tidak sedikit guru yang harus merangkap mengajar berbagai mata pelajaran karena keterbatasan tenaga pendidik. Infrastruktur pendidikan yang belum merata, distribusi tenaga guru yang timpang, serta minimnya fasilitas pendukung pembelajaran menjadi tantangan yang tidak bisa diselesaikan dengan cara biasa.

Oleh karena itu, kemitraan dengan perguruan tinggi seperti UGM menjadi sangat relevan. Perguruan tinggi bukan hanya tempat mencetak sarjana, tetapi juga laboratorium kebijakan dan pusat riset yang mampu memberi solusi nyata bagi persoalan di lapangan.

Melalui MoU ini, Pemkab Raja Ampat ingin memastikan bahwa pembangunan pendidikan tidak berjalan sendiri, melainkan bersinergi dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman akademik yang dimiliki oleh institusi sebesar FISIP UGM.

Kerja sama ini dirancang untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan riil masyarakat Raja Ampat.

Bupati berharap agar seluruh jajaran pemerintahan daerah menjadikan kemitraan ini sebagai pintu masuk untuk memperluas jaringan inovasi, membangun kapasitas aparatur, serta menghadirkan solusi cerdas atas ketimpangan pendidikan yang masih membayangi wilayah-wilayah terluar.

Dekan FISIP UGM dalam sambutannya menyampaikan komitmen penuh untuk mendorong lahirnya kolaborasi nyata di berbagai sektor, mulai dari penguatan SDM hingga kajian kebijakan publik yang kontekstual dengan Raja Ampat. Ia menekankan bahwa UGM hadir bukan sebagai mitra dari jauh, melainkan sebagai bagian dari upaya bersama menciptakan perubahan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal yang diharapkan menumbuhkan model kemitraan baru antara dunia akademik dan pemerintah daerah. Sebuah bentuk kolaborasi yang mengandalkan kekuatan ilmu pengetahuan untuk menjawab tantangan pembangunan, memperkuat identitas daerah, dan yang paling penting—membuka lebih banyak peluang bagi anak-anak Raja Ampat untuk tumbuh sebagai generasi unggul.

Dengan semangat itu, langkah Pemkab Raja Ampat dan UGM adalah penanda zaman baru: ketika pendidikan dan riset tidak lagi berdiri di menara gading, tetapi turun langsung menjangkau desa-desa, sekolah-sekolah di pulau, dan mimpi-mimpi anak-anak yang selama ini terhalang laut dan keterbatasan.ilmu pengetahuan dan riset menjadi pendorong utama menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Writer: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page