Waisai,RajaAmpatnews–Relokasi Pasar Mbilim Kayam ke Pasar Baru Snon Bukor akhir-akhir ini menjadi topik hangat oleh salah satu Anggota DPRK Raja Ampat.
Hal tersebut, diketahui dari pemberitaan yang berapa kali dimuat di media online dengan menyebutkan bahwa pemerintah kabupaten Raja Ampat melalui OPD teknis lambat dalam melakukan relokasi, (Rabu 14/8/2024).
Selaku pimpinan dari OPD teknis yang disebutkan lambat dalam melakukan relokasi tersebut, Samsudin Nimanuho menyampaikan bahwa terkait pemindahan pedagang pasar lama ke pasar baru snon bukor langkah – langkah itu dinas sudah melakukan.
Bahkan, Disperindag juga sudah melakukan pendataan pedagang, termasuk ketersediaan lapak bagi para pedagang yang bersedia pindah ke pasar baru,” katanya.
“Kami dari dinas perindustrian dan perdagangan pada prinsipnya siap untuk memindahkan Pedagang, tetapi kembali ke DPRK
Sam, sapaan akrabnya Samsudin Nimanuho menyatakan pemindahan Pedagang pasar mbilim kayan perna menolak, dan melakukan aksi di depan kantor DPRK Raja Ampat Pada bulan September 2023 tahun lalu.
Dengan melayangkan pamflet yang berujung penolakan “ Kami konsumen pedagang menyatakan dengan tegas untuk menolak relokasi pasar mbilim Kayam ke pasar baru snon bukor. Aksi yang dilakukan para pedagang di kantor Perwakilan Rakyat itu, akhirnya disambut Tiga Anggota DPRK Salah satunya dari Fraksi Demokrat.
Dari aksi itu pula dilakukan pertemuan singkat antara Tiga Anggota DPRK dan Para Pedagang dan menyepakati beberapa poin yaitu bahwa pedagang pasar mbilim kayam tetap kembali melakukan aktivitas berdagang seperti biasa.