Hujan Deras melanda Kota Waisai, Sejumlah Titik Strategis dan Pemukiman Warga Terendam Banjir

banner 120x600

Waisai, Raja Ampat News – Hujan deras yang mengguyur Kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Senin malam, 1 September 2025, mengakibatkan banjir di berbagai kawasan. 

Genangan air meluap hingga ke permukiman warga dan sejumlah titik strategis, bahkan mencapai ketinggian pinggang orang dewasa.  Kondisi ini menimbulkan kepanikan sekaligus menyulitkan aktivitas masyarakat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kawasan yang terdampak meliputi kompleks belakang PLN Waisai, Kompleks Perumahan Sosial, Barak Pegawai, Kompleks Kantor Bupati, Gedung SLB Perumahan 300, kawasan MTs Perumahan 100, serta ruas jalan di depan SMAN 1 Raja Ampat. Selain itu, di ruas Jalan 30 mulai dari Bulog hingga depan Bank Papua, air juga meluap hingga setinggi lutut orang dewasa sehingga arus lalu lintas terganggu.

Sejumlah warga terpaksa menyelamatkan barang-barang berharga, sementara sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabat maupun lokasi yang lebih aman. Seorang warga di Barak Pegawai, Pua Adenan, mengaku banjir kali ini termasuk yang cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Air cepat sekali naik, kami hanya bisa selamatkan barang seadanya. Tingginya sudah sampai pinggang orang dewasa. Kami khawatir kalau hujan berlanjut, air bisa makin tinggi,” ujarnya.

Kondisi darurat juga terjadi di SLB Perumahan 300. Salah satu guru melalui pesan suara di aplikasi WhatsApp meminta pertolongan warga untuk segera membantu mereka yang dikepung air dari luapan kali di belakang sekolah. Aparat kepolisian bergerak cepat dengan meninjau lokasi bersama  tim Damkar .

Air bahkan masuk dan merembes ke gedung utama PLN Waisai. Pihak PLN dalam pesan resminya menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman listrik yang dilakukan.

“Berhubung dengan kondisi PLTD PLN saat ini posisi banjir dan membahayakan bagi kelistrikan di dalam lingkungan PLTD, maka kami lakukan pemadaman sementara waktu sambil menunggu banjir surut di lingkungan PLTD Waisai,” tulis pihak PLN.

Di sisi lain, warga bergotong-royong membuka drainase yang tersumbat serta membantu evakuasi barang-barang penting ke tempat aman. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa maupun keterangan resmi dari pihak terkait mengenai kerugian material.

Fenomena banjir di Waisai ini kembali menjadi peringatan bagi pemerintah daerah. Kota Waisai bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga pintu masuk wisatawan dunia ke Raja Ampat. Musibah banjir yang berulang kali terjadi mencoreng citra kota wisata sekaligus menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Pemerintah dituntut untuk memberikan perhatian serius terhadap perbaikan sistem drainase, pengelolaan sampah, serta tata kota yang ramah lingkungan.

Sebagai kota kecil yang menjadi etalase Raja Ampat, Waisai seharusnya tampil sebagai kota yang layak huni dan ramah wisata. Namun, kondisi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat. Warga harus selalu waspada dengan situasi cuaca ekstrem, tidak lengah, dan mengantisipasi dengan baik. Kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan yang menyumbat aliran air harus dihentikan, begitu pula tindakan merusak hutan yang memperbesar risiko banjir.

Sinergi pemerintah dan masyarakat menjadi kunci agar Kota Waisai terbebas dari ancaman banjir, tetap aman, dan mampu menunjukkan jati dirinya sebagai pintu wisata dunia yang membanggakan. (Petrus R/Dony K)

You cannot copy content of this page