Waisai, RajaAMpatNews- Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Universitas Cendrawasih (Uncen) Papua melaksanakan Fokus Group Diskusi (FGD) dalam rangka Studi Kelayakan Kajian Pengembangan Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat, Selasa, (7/11/2023).
Kegiatan yang berlangsung di salah satu resort di Ibukota Kabupaten Raja Ampat tersebut dihadiri para dosen Uncen Papua, Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, Perwakilan Pimpinan OPD di Lingkungan Pemda Raja Ampat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pimpinan Lembaga Pendidikan dan pemerhati Pendidikan di Raja Ampat.
Ketua Tim Studi Kelayakan Kajian Pengembangan Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat yang berasal dari Uncen Papua, Prof. Dr. Drs Akbar Silo, MS menjelaskan FGD Studi Kelayakan Kajian Pengembangan Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat tersebut sebagai kegiatan awal untuk menjaring data sebagai aspirasi masyarakat, yang akan diolah secara akademis dan selanjutnya diserahkan kepada pembuat kebijakan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.
“Kegiatan ini juga bersamaan berlangsung di Kota Sorong dan Kabupatyen Sorong dengan mekanisme yang sama mulai dari penginputan data dari responden” terangnya.
Diakuinya dari hasil FGD dan data-data yang diperoleh tersebut maka diambil bagaimana model Program Pengembangan Vokasi Pariwisata di Raja Ampat.
Selain mengambil data dari masyarakat, pihaknya juga akan melakukan diskusi dengan beberapa Perguruan Tinggi Penyelenggara Vokasi Pariwisata di luar tanah Papua untuk mendapatkan data pembanding yang sesuai dengan konteks atau keadaan di Raja Ampat.
“Pada akhirnya menyampaikan usulan kepada kementerian terkait khususnya Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” ujar dia.
Akbar Silo berharap semua proses ini segera diselesaikan sehingga pada awal tahun akademik yang akan datang sudah terbentuk Perguruan Tinggi terkait Vokasi Pariwisata di Raja Ampat.
Sementara itu, Hasan Makasar, S.Pd sebagai salah satu anggota Tim dan Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya mengakui kegiatan tersebut sebagai langkah strategis Pemprov Papua Barat Daya untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang Pariwisata.
Diakuinya FGD dan kajian tersebut akan dilanjut pada kegiatan kedua dan diserahkan hasil kajiannya kepada pemerintah Papua Barat Daya.
Dirinya berharap Perguruan Tinggi Vokasi di Kabupaten Raja Ampat segera terwujud.
“Dinas Pendidikan dan Kebudyaan tentu sangat mendorong agar segera terealisasinya Perguruan Tinggi Vokasi Pariwisata Raja Ampat. Apakah itu institute pariwisata, politeknik pariwisata atau bisa jadi universitas,” ujarnya. Selain pemaparan materi, pada FGD tersebut Tim Studi Studi Kelayakan Kajian Pengembangan Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat juga melakukan wawancara dengan peserta dan menyebarkan kuisioner untuk mendapatkan masukan terkait model dan hal terkait pengembangan Perguruan Tinggi Vokasi Pariwisata Raja Ampat. (Petrus Rabu/R4News)