UNIPA Gelar Pra Lokakarya Kurikulum Ekowisata dan Pariwisata: Dorong SDM Unggul Berbasis Potensi Lokal Raja Ampat

banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews — Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Papua (UNIPA) menggelar kegiatan Pra Lokakarya Kurikulum Program Studi D-III Ekowisata dan S1 Pariwisata di Aula Bappeda Raja Ampat, Senin (6/10/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menyusun kurikulum yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan pembangunan daerah berbasis potensi pariwisata dan kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Raja Ampat, Drs. Mansyur Syahdan, M.Si yang mewakili Bupati Raja Ampat; Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNIPA, Dr. Selvi Tebayi, S.Pi., M.Si; Asisten III Bidang Pemerintahan, Ferdinand Rumsowek, SKM., M.Kes; perwakilan DPRK Raja Ampat, para pimpinan OPD, organisasi masyarakat sipil (LSM), dosen, serta perwakilan mahasiswa UNIPA Raja Ampat.

Dalam sambutan Bupati Raja Ampat yang dibacakan oleh Wakil Bupati Mansyur Syahdan, pemerintah daerah menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif UNIPA dalam menyelenggarakan kegiatan strategis tersebut.

“Saya menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua dalam menyelenggarakan kegiatan strategis ini. Penyusunan dan pengembangan kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan daerah merupakan langkah fundamental dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa Raja Ampat sebagai destinasi wisata kelas dunia membutuhkan tenaga profesional yang tidak hanya memahami aspek teknis pariwisata, tetapi juga memiliki kesadaran mendalam terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

“Ekowisata bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan ekosistem,” tambahnya.

Menurutnya, kehadiran Program Studi D-III Ekowisata dan S1 Pariwisata UNIPA menjadi jawaban atas tantangan tersebut. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, kata Mansyur, berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan pendidikan tinggi yang berorientasi pada potensi lokal dan kebutuhan pembangunan daerah.

Ia berharap pra lokakarya ini dapat menghasilkan kurikulum yang mengintegrasikan kearifan lokal masyarakat Papua, khususnya Raja Ampat, dengan standar kompetensi nasional dan internasional.

“Kurikulum ini diharapkan mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki karakter kuat, jiwa kewirausahaan, dan kepedulian terhadap kelestarian alam dan budaya,” pungkasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNIPA, Dr. Selvi Tebayi, S.Pi., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pra lokakarya ini merupakan bagian penting dari proses pembaruan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan industri dan karakteristik wilayah Raja Ampat yang kaya akan potensi ekowisata.

“Kurikulum yang kami rancang harus mampu menjawab tantangan zaman dan kebutuhan nyata di lapangan. Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terjun langsung mengelola potensi wisata berbasis ekologi dan kearifan lokal,” ujarnya

Ia menambahkan, UNIPA terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, pelaku industri, dan komunitas masyarakat dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dan aplikatif.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap lahir gagasan dan masukan konstruktif dari semua pihak sehingga program studi Ekowisata dan Pariwisata benar-benar menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di Raja Ampat,” tutupnya.

Pra Lokakarya Kurikulum ini diharapkan menghasilkan rumusan kurikulum baru yang tidak hanya menyesuaikan dengan tuntutan dunia kerja, tetapi juga meneguhkan peran pendidikan tinggi sebagai penjaga nilai-nilai lingkungan dan budaya lokal.

Writer:Agustinus Guntur II Editor; Petrus Rabu

You cannot copy content of this page