Waisai, RajaAmpatNews – Kamis malam (24/4/2025), warga Kompleks Soembon dan sekitarnya di Kelurahan Warmasen, Distrik Kota Waisai, sempat dibuat was-was akibat gangguan listrik berupa mati-nyala (tripping) yang terjadi secara berulang. Situasi tersebut cukup mengganggu kenyamanan warga, terutama karena terjadi di malam hari saat banyak aktivitas rumah tangga sedang berlangsung.
Namun, yang menarik perhatian dan patut diapresiasi adalah respons cepat dari pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN). Salah satu warga yang terdampak langsung melaporkan gangguan tersebut melalui Call Center 123. Tak butuh waktu lama, laporan itu segera direspons. Petugas Call Center dengan sigap memberikan panduan awal, termasuk imbauan untuk mematikan sementara meteran listrik guna mencegah kerusakan pada peralatan elektronik.
“Pelayanan mereka sangat baik. Admin Call Center tidak hanya sopan dan ramah, tapi juga langsung memberikan arahan teknis yang jelas. Itu sangat membantu,” ujar Derek M, Warga Warmasen-Kota Waisai-Raja Ampat.
Tak berhenti sampai di situ, warga juga menghubungi salah satu kerabat yang bekerja di PLN Waisai. Respon serupa pun diterima—tenang, cepat, dan solutif. Sekitar 30 menit setelah laporan diterima, pihak PLN kembali menghubungi untuk memastikan apakah gangguan sudah tertangani.
“Saya kemudian mencoba mengaktifkan kembali meteran listrik. Puji Tuhan, listrik sudah kembali normal dan stabil,” tambahnya dengan nada lega.
Respons cepat dan pelayanan yang humanis seperti ini menjadi cerminan dari komitmen PLN dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan. Di tengah berbagai tantangan infrastruktur dan kondisi geografis yang unik di Raja Ampat, kehadiran tim teknis dan layanan pelanggan yang tanggap jelas menjadi harapan besar masyarakat.
Warga Waisai berharap, ke depan PLN terus memperkuat sistem kelistrikan, termasuk pemeliharaan rutin, penggantian jaringan tua, dan penggunaan teknologi deteksi dini terhadap potensi gangguan. Harapan lainnya adalah peningkatan sosialisasi terkait prosedur penanganan gangguan dan edukasi penggunaan listrik yang aman kepada masyarakat.
“Dengan pelayanan seperti ini, kepercayaan masyarakat terhadap PLN pasti semakin kuat. Kami juga ingin PLN lebih sering hadir secara langsung di tengah warga, baik dalam bentuk sosialisasi maupun dialog terbuka,” ungkap warga.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa pelayanan publik yang baik tidak selalu membutuhkan kehadiran fisik, melainkan kecepatan merespon, ketepatan informasi, dan komunikasi yang terbuka. PLN telah menunjukkan bahwa pelayanan berbasis kepedulian dan profesionalisme masih sangat mungkin diwujudkan, bahkan di wilayah kepulauan seperti Raja Ampat.