Langgur, InfoPublik – Perayaan Kebakatian Natal keluarga besar Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) Sektor Tiberias Jemaat GPM Tual berlangsung khidmat, Rabu (6/12/2023) malam.
Pendeta Rina Lekatompessy dalam khotbahnya yang terdapat dalam bacaan Injil Matius 2:1-12, mengajak anak-anak, para pengasuh dan orang tua meneladani sikap tiga orang majus yang melakukan perjalanan jauh dalam rangka mencari dan menyembah Tuhan Yesus.
“Orang majus adalah ahli perbintangan, mereka melihat bintang dan menemukan satu bintang yang cahayanya lain dari yang lain, bintang bukan sembarang bintang yang memberi tanda kelahiran Tuhan Yesus,” ungkap Pendeta Rina.
Dia mengungkapkan, sekalipun para majus merupakan orang-orang pintar saat itu, namun mereka rela meninggalkan kesibukan mereka sebagai ahli perbintangan untuk melakukan perjalanan jauh mengikuti petunjuk bintang yang mereka lihat.
Niat para majus, kata pendeta Rina, tidak hanya sekadar niat biasa karena mereka ingin melihat dan menyembah bayi Yesus sebagai raja damai yang baru lahir.
“Kita belajar dari sikap para majus yang mempersembahkan emas, kemenyaan dan mur saat menyembah Yesus. Para Majus adalah orang pintar tetapi sederhana, mereka cerdas tetapi rendah hati, mereka disiplin, taat dan tidak sombong. mereka memberikan yang terbaik kepada Tuhan Yesus,” ujar pendeta Rina.
Menurutnya, cara berjumpa dengan Tuhan Yesus dalam era milenia adalah melalui doa, rajin ke gereja dan menghadiri ibadah SMTPI, menghormati orang tua dan rajin tolong menolong dengan sesama manusia sebagai makluk sosial.
Lanjutnya lagi, berjumpa dengan Tuhan Yesus adalah wujud pengasuh, anak-anak dan orang tua untuk menghadirkan damai sejahtera, sukacita, kebaikan dan kebahagiaan melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan.
“Kado Natal malam ini adalah belajar dari para Majus memuliakan nama Tuhan dengan mengikuti petunjuk Tuhan. Firman Tuhan yang kita dengar malam ini harus kita lakukan sesuai petunjuk dan kehendak Tuhan,” ungkap Pendeta Rina.
Dia berpesan agar keluarga besar SMTPI Sektor Tiberias tidak meniru sikap orang farisi dan ahli taurat yang hanya pintar mempelajari dan bicara tentang firman Tuhan tetapi mereka tidak melaksanakan kehendak Tuhan dalam kehidupan mereka setiap hari.
Jangan pula meneladani sikap raja herodes yang sombong, serakah yang hanya mementingkan diri sendiri dengan cara menghalalkan segala cara seperti ingin membunuh Tuhan Yesus untuk kepentingan jabatannya sebagai raja herodes.
“Sekalipun banyak tantangan namun marilah kita mendekatkan diri untuk berjumpa dengan Tuhan. Kita akan menjadi anak-anak terang untuk bercahaya menerangi kegelapan melalui perkataan dan perbuatan yang diinginkan Tuhan Yesus. Kita harus mampu membawa cerita natal yang penuh kasih dan damai kepada orang lain,” pungkas pendeta Rina. (MC. Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/InfoPublik)