Perayaan Kamis Putih adalah Perayaan Kerendahan Hati

Foto: Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA membaca injil pada perayaan Kamis Putih di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria MaterDei Raja Ampat, Kamis, (28/3/2024)
Foto: Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA membaca injil pada perayaan Kamis Putih di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria MaterDei Raja Ampat, Kamis, (28/3/2024)
banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews – Kerendahan hati merupakan salah makna keutamaan atau kebajikan hidup yang diperingati dalam perayaan Kamis Putih.

“Perayaan kamis putih merupakan perayaan kerendahan hati.  Kita peringati kerendahan hati itu melalui upacara pembasuhan kaki,” demikian Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA saat memimpin perayaan Ekaristi Kamis Putih di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria Mater Dei-Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Kamis, (28/3/2024).

Dihadapan ratusan umat katolik yang menghadiri perayaan tersebut, Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA mengakui Yesus Kristus sebagai guru dan Tuhan umat beriman tak pernah menyombongkan diri atau mengagungkan diriNya sebagai Putra Allah.

 “Kapan Yesus bilang bahwa saya putra Allah. Nanti Petrus murdiNya mengaku bahwa Engkau adalah Mesias, Putra Allah,” ujarnya.

“Kerendahan hati itu tidak ada ego, tidak gengsi, tidak ada status sosial dan perbedaan. Ego pribadi Yesus itu tidak ada. Kerendahan hati itu tidak ada gensi-gensian,” tambah pastor jebolan Seminari Menengah Petrus Van Diepen, Kabupaten Sorong tersebut.

Selain kerendahan hati, makna perayaan Kamis Putih bagi umat Katolik juga mengenang Yesus mengadakan perjamuan terakhir atau perjamuan ekaristi dengan murid-muridNya.

“Kamis putih, malam terakhir Yesus mengadakan perjamuan dengan murid-muridNya,” ujarnya.

Dalam perjamuan ekaristi, umat diajak mengenang pemberian diri Tuhan untuk keselamatan umat manusia melalui tubuh dan darahnya serta jalan penderitaan.

Selain itu, perayaan Kamis Putih juga merupakan perayaan atau peringatan akan semangat cinta kasih, pelayanan dan pengorbanan bagi sesama.

Sebagai umat katolik, katanya,  harus selalu ada  semangat pelayanan dan cinta kasih kepada sesama. Dan pelayanan itu mulai dari lingkup kecil dalam rumah tangga.

“Kalau dirumah bapak dan mama tidak saling melayani, baru diluar itu dia buat apa? Pamer dan cari namakah?” sindirnya.

Perayaan ekaristi Kamis Putih di gereja tersebut juga ditandai dengan upacara pembasuhan kaki dua belas tokoh umat oleh Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA. Upacara tersebut untuk mengingatkan umat akan Yesus yang membasuh kaki kedua belas murid-Nya pada malam terakhir sebelum disalibkan.

Upacara tersebut juga mengingatkan umat, bahwa panggilan hidup, kehadiran dan keberadaan di dunia ini adalah panggilan untuk saling membantu dan melayani.  (Petrus Rabu/R4News)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!