Waisai, R4News- Umat Katolik Gereja Stasi Sta. Maria Mater Dei Raja Ampat melaksanakan perayaan ekaristi penutupan tahun 2023 yang berlangsung di Gereja Katolik, Kompleks Perumahan 100, Kelurahan Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Minggu, (31/12/2023).
Misa tutup tahun yang dihadiri ratusan umat tersebut juga merayakan Pesta Keluarga Kudus (Yesus, Maria dan Yosef) dipimpin Romo Alexius Ate.
Ada tiga bacaan injil diangkat pada perayaan tersebut antara lain bacaan pertama diambil dari Kitab Kejadian 15; 1-6;21:1-3) tentang Anak Kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu. Bacaan kedua diambil dari Surat kepada orang Ibrani, 11: 8.11-12.17-19 tentang Iman Abraham, Sara dan Ishak dan Bacaan Injil diambil dari Injil Lukas 2: 22-40 tentang Anak Itu Bertambah Besar dan Penuh Hikmat.
Misa tersebut juga ditandai dengan pengucapan janji pernikahan bagi suami-istri. Selain menjelaskan inti dari bacaan suci pada perayaan tersebut, Romo Alexius Ate juga menyinggung terkait tujuan pernikahan katolik.
Romo Alex, sapaan Romo Alexius Ate menjelaskan tujuan perkawinan Kristen adalah kebahagiaan. Dan untuk mencapai kebahagian tersebut dituntut kejujuran dan kesetiaan. Bagi Romo Alex, kebahagian dalam keluarga itu bisa diciptakan melalui pola hubungan baik dalam keluarga.
“Kebahagiaan itu bisa diciptakan. Kebahagian itu tentang ketentraman hati. Harus jujur. Untuk mencapai kebahagiaan itu masing-masing pasangan menciptakan ketentraman hati,” ujar Romo Alex.
Romo Alex mengaku perjalanan dalam tahun 2023 yang dilewati juga merupakan ungkapan tentang kesetiaan Tuhan menyertai perjalanan umatnya, sehingga umat-Nya bisa merayakan ekaristi tutup tahun sebagai ungkapkan syukur.
Baginya, kesetiaan itu harus diimplementasikan dalam keseharian, dalam keluarga, khususnya bagi pasangan suami-istri yang terikat dalam sakramen perkawinan.
Romo Alex menasehati pasangan katolik agar jangan saling menyalahkan dalam situasi susah.
“Dalam situasi susah, jangan saling menyalahkan karena ada saling bela diri.. Hari raya keluarga kudus adalah hari perayaan bapak/ibu,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan hati tentram merupakan resep umur Panjang. Karena itu dirinya berharap tahun baru harus membawa kegembiraan dan suka cita bagi umat katolik, khususnya pasangan suami-istri.
“Hati tentraam dan suka cita itu, umur panjang. Tahun baru harus isi dengan kegembiraan hidup. Mendamaikan semua masalah lalu,” ujarnya.
“Kita meneladani keluarga nasaret yang tidak menyombongkan dirinya. Allah hadir dalam hal yang biasa . Kalau ada kesalahan dengan tentangga atau anggota keluarga harus bangun komunikasi yang baik . Akhir tahun harus evaluasi diri,” tambahnya. (Petrus Rabu/R4News)