Waisai, Raja Ampat News – Wakil Bupati Raja Ampat, Drs. Mansyur Syahdan, M.Si, secara resmi menutup Festival Budaya “Jejak Raja” 2025 yang digelar di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Sabtu (30/8/2025).
Festival yang berlangsung meriah ini menampilkan kekayaan tradisi, kesenian, dan kearifan lokal dari empat pulau utama Raja Ampat—Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Rangkaian acara meliputi pertunjukan tari, musik daerah, pameran kerajinan, hingga ritual adat yang sarat makna filosofis.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi kepada panitia, seniman, budayawan, tokoh adat, dan seluruh masyarakat yang turut menyukseskan festival.
“Festival ini telah menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya Raja Ampat. Melalui tarian, nyanyian, kerajinan, dan atraksi budaya, kita menghadirkan jejak kebesaran leluhur yang penuh kearifan lokal. Festival Budaya Jejak Raja bukan sekadar hiburan, melainkan komitmen untuk melestarikan dan mewariskan budaya kepada generasi mendatang,” ujar Wabup Mansyur.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi sepanjang acara, termasuk keterlibatan generasi muda yang aktif tampil dalam berbagai kegiatan. Hal ini, menurut Wakil Bupati, menjadi tanda bahwa semangat pelestarian budaya terus tumbuh di tengah perkembangan zaman.
Penutupan berlangsung khidmat dengan doa dan rasa syukur, disaksikan pimpinan DPRK Raja Ampat, Forkopimda, Sekda, pejabat daerah, instansi vertikal, BUMN, BUMD, tokoh adat, budayawan, serta ribuan warga.
“Dengan ini saya nyatakan Festival Budaya ‘Jejak Raja’ Raja Ampat Tahun 2025 resmi ditutup. Semoga budaya Raja Ampat terus lestari, berkembang, dan menjadi kebanggaan kita bersama, tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga nasional dan dunia,” tutupnya.
Festival Budaya “Jejak Raja” 2025 meninggalkan pesan mendalam bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama demi menjaga identitas dan warisan leluhur Raja Ampat.
