“Kontrak sudah ditandatangani. Mari kita laksanakan tugas ini dengan sungguh-sungguh. Hak para dokter sudah dijelaskan dalam kontrak, dan jika ke depan ada hal-hal yang perlu dibenahi, mari kita diskusikan bersama,” katanya.
Waisai, RajaAmpatNews — Pemerintah Kabupaten Raja Ampat secara resmi menandatangani kontrak kerja atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah dokter yang mengabdi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Penandatanganan berlangsung di Aula Kantor Bupati Raja Ampat pada Jumat (23/5/2025), disaksikan oleh jajaran pimpinan daerah dan pejabat kesehatan.
MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, S.IP, MM, M.Ec.Dev, bersama perwakilan tujuh dokter yang bertugas di RSUD Raja Ampat, Puskesmas Waisai, Puskesmas Teluk Mayalibit, serta dari beberapa puskesmas lain di wilayah Raja Ampat. Hadir dalam kegiatan ini Direktur RSUD Raja Ampat, Meidi L. Maspaitela, S.Gz., MM, Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Engelbertus Wader, Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Raja Ampat, Frits Feliks Dimara, S.PT, MM serta Kabag Hukum Setda Kabupaten Raja Ampat.
Dokumen MoU ini memuat secara rinci hak dan kewajiban para dokter yang bertugas di Raja Ampat. Penandatanganan MoU ini juga menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, sejalan dengan visi dan misi pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat, yang menekankan pada penguatan pelayanan publik, termasuk pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

Dalam arahannya, Bupati Orideko menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para dokter yang telah menunjukkan komitmen dan dedikasi tinggi untuk melayani masyarakat di daerah kepulauan yang memiliki tantangan geografis tersendiri.
“Saya ucapkan terima kasih kepada bapak-ibu dokter yang mau datang dan bekerja sama dengan kami, membantu melayani masyarakat Raja Ampat,” ujar Bupati.
Ia menekankan bahwa kontrak kerja yang telah ditandatangani bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para tenaga kesehatan untuk bekerja secara profesional dan berintegritas.
“Kontrak sudah ditandatangani. Mari kita laksanakan tugas ini dengan sungguh-sungguh. Hak para dokter sudah dijelaskan dalam kontrak, dan jika ke depan ada hal-hal yang perlu dibenahi, mari kita diskusikan bersama,” katanya.

Bupati Orideko juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi terbuka antara para dokter dan pemerintah daerah. Ia memastikan bahwa dirinya dan Wakil Bupati selalu siap untuk menerima masukan langsung, khususnya jika jalur komunikasi dengan dinas teknis belum optimal.
“Kalau ada yang dirasa kurang berkenan lewat Dinas Kesehatan atau Direktur RSUD, silakan langsung temui kami. Saya dan Wakil Bupati selalu buka diri untuk konsultasi dan mencari solusi bersama,” tegasnya.
Di hadapan para dokter dan pejabat yang hadir, Bupati mengumumkan rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe C pada tahun ini sebagai salah satu terobosan penting dalam meningkatkan fasilitas layanan kesehatan di Raja Ampat. Ia juga mengakui masih adanya kekurangan tenaga medis di berbagai puskesmas, dan oleh karena itu kehadiran para dokter sangat dibutuhkan.
“Kami sangat membutuhkan tenaga medis dan dokter. Fasilitas memang belum memadai, tapi kami berjanji akan melengkapinya secara bertahap agar para tenaga medis bisa bekerja dengan aman, nyaman, dan betah,” ucapnya.
Lebih jauh, Bupati juga menyoroti situasi di beberapa puskesmas yang dinilainya masih belum optimal dari sisi manajemen. Ia menyampaikan keprihatinan karena dalam beberapa kunjungan lapangan, dirinya tidak menemukan kepala puskesmas berada di tempat, sementara para dokter dan tenaga medis tetap hadir dan bekerja.

“Dokter dan medis sudah bekerja rajin, tapi Kapus-nya sering tidak di tempat. Katanya mengurus sesuatu di kota, tapi kadang sampai berbulan-bulan. BOK habis, baru muncul. Itu jadi pertanyaan saya,” ungkapnya.
Dengan penandatanganan MoU ini, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat berharap terjalin kerja sama yang sinergis antara pemerintah dan tenaga medis, demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan merata.
Langkah ini merupakan bagian dari pelaksanaan nyata visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat, khususnya dalam misi peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal.
“Kami tidak menuntut hal yang luar biasa, tapi kami ingin ada komitmen dan komunikasi. Karena membangun pelayanan kesehatan di Raja Ampat ini adalah kerja besar yang tidak bisa kami lakukan sendiri. Terima kasih atas kehadiran dan dedikasi para dokter,” tutup Bupati.