30 Anak Muda Papua Ikuti Sertifikasi Pemandu Selam di Raja Ampat: Wujud Nyata Keberpihakan Dana Otsus untuk SDM Lokal

banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews— Sebanyak 30 pemuda Orang Asli Papua (OAP) yang selama ini bekerja sebagai pemandu wisata di resort dan homestay di Raja Ampat, mengikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi pemandu selam yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disporaparekraf) Provinsi Papua Barat Daya. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, Kamis- Sabtu, 7-9 Agustus 2025, bertempat di D’Coral Paradise Resort.

Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporaparekraf Papua Barat Daya, Yance Kambu, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata keberpihakan Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk peningkatan kapasitas SDM Orang Asli Papua, khususnya di sektor pariwisata bahari.

“Dana Otsus yang diberikan pemerintah pusat memang ditujukan untuk membina dan memberdayakan orang asli Papua. Pelatihan ini adalah salah satu wujud nyatanya. Kami ingin anak-anak Papua menjadi pemandu wisata selam yang profesional, diakui secara nasional bahkan internasional,” ujar Yance saat diwawancarai Raja Ampat News Di Ruang loby D’coral Paradise Resort.

Kegiatan ini dirancang khusus untuk memberikan sertifikasi profesional kepada pemandu selam dari kalangan OAP. Materi pelatihan diberikan secara teori dan praktik oleh instruktur profesional dari lembaga sertifikasi selam internasional PADI (Professional Association of Diving Instructors).

“Hari ini peserta mendapatkan materi teori terlebih dahulu. Praktik lapangan akan dilakukan sesuai arahan instruktur. Kami memastikan seluruh pelatihan ini berbasis standar nasional dan internasional agar sertifikat yang diperoleh dapat diakui secara luas,” jelas Yance.

Sebagai penutup kegiatan, para peserta juga akan melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih di bawah laut perairan Raja Ampat pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Aksi simbolik ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dan menegaskan semangat nasionalisme anak-anak Papua sebagai pelaku utama di sektor pariwisata.

Yance menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong anak muda Papua menjadi tuan di tanahnya sendiri. Ia mengapresiasi semangat para peserta yang dinilainya benar-benar serius ingin bekerja dan berkarya di sektor pariwisata.

“Kami melihat sendiri, pemuda-pemuda Raja Ampat ini luar biasa. Mereka ikut pelatihan bukan hanya demi sertifikat, tapi karena ingin bekerja dan menghasilkan. Mereka ingin jadi pemandu yang andal, dan profesional” ujarnya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Papua Barat Daya, Yusdi Lamatenggo, S.Pi., M.Si, mewakili Bupati Raja Ampat yang berhalangan hadir. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai agenda berkelanjutan dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.

“Kami akan terus dorong kegiatan serupa agar SDM Orang Asli Papua semakin kuat, siap bersaing, dan bisa menjaga serta mengelola tanah, laut, dan negeri mereka sendiri,” tutup Yance. (Agustinus Guntur)

You cannot copy content of this page