Warsambin, RajaAmpatNews – Suasana Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit, Rabu (17/9/2025), terasa hangat saat Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Ambel Waigeo menggelar pertemuan adat sekaligus sosialisasi kebangsaan bersama masyarakat setempat.
Acara yang dipimpin Ketua LMA Ambel Waigeo, Mikha Siam, dihadiri sekitar 30 peserta yang terdiri atas tokoh adat, aparat kampung, dan perwakilan masyarakat.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran kolektif warga Teluk Mayalibit dalam menjaga persatuan serta menolak segala bentuk provokasi, khususnya isu separatis yang dapat memecah belah masyarakat dan menimbulkan keresahan.
Dalam arahannya, Mikha Siam menegaskan bahwa wilayah Teluk Mayalibit adalah tanah warisan leluhur sub-suku Ambel yang harus dijaga dari ancaman yang berpotensi merusak keamanan maupun citra Raja Ampat.
“Raja Ampat adalah rumah damai. Jangan sampai kita terpecah hanya karena ajakan yang menyesatkan. Tugas kita adalah menjaga keamanan, ketertiban, serta memastikan anak cucu kita hidup dalam kedamaian di bawah naungan NKRI,” tegas Mikha di hadapan peserta.
Dalam sambutannya, ia juga menyerukan agar masyarakat terus mempererat solidaritas antar kampung, mengutamakan kedamaian di tengah berbagai tantangan, dan tidak memberi ruang sedikit pun bagi pihak yang ingin mengganggu stabilitas daerah.
Pesan damai dari Teluk Mayalibit ini, lanjut Mikha, diharapkan bisa disampaikan ke seluruh kampung di Raja Ampat sebagai komitmen bersama menjaga keutuhan bangsa.
Kegiatan berlangsung khidmat dengan rangkaian doa pembukaan, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, hingga pembacaan pernyataan sikap bersama. Acara ditutup dengan penandatanganan berita acara komitmen serta foto bersama sebagai simbol persatuan.
Dengan suasana penuh kekeluargaan, pertemuan adat ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Teluk Mayalibit berdiri teguh menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sekaligus menggaungkan pesan damai dari Raja Ampat untuk Indonesia.
Writer: Derek M || Editor: Petrus R