“Kami rela antri berjam jam sampai harus kami dapat minyak, sebab kendaraan kami ini sudah tiga hari ini kita mau kerja susah sekali tangki motor kosong kita tidak bisa berkendaraan”,ucapnya.
Waisai, RajaAmpatNews- Antrian kendaraan roda dua maupun roda empat, mengular di SPBU Siwindores salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang ada di Kota Waisai dan sekitarnya.
Hal ini diduga akibat beberapa hari belakang ini kekurangan pasokan Bahan Bakar Minyak ( BBM )di Waisai ibu kota Kabupaten Raja Ampat.
Pantauan Raja Ampat News, sejak pagi Pukul 6:00 WIT, sejumlah kendaraan kendaraan Roda dua maupun roda empat sudah antri berbaris panjang untuk mengisi bahan bakar minyak, Kamis, (26/9/2024).
Di ketahui beberapa hari belakang ini terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) di Waisai Ibu kota kabupaten Raja Ampat, hal ini membuat warga Waisai mulai resah.
Salah satu warga yang mengantri BBM mengatakan, mereka rela antri berjam jam hingga mereka mendapatkan minyak yang di butuhkan, sebab beberapa hari belakangan ini mereka sulit mendapatkan setetes BBM.
“Kami rela antri berjam jam sampai harus kami dapat minyak, sebab kendaraan kami ini sudah tiga hari ini kita mau kerja susah sekali tangki motor kosong kita tidak bisa berkendaraan”,ucapnya.
Akibat kelangkaan BBM di waisai ini, jurnalis masi berupaya konfirmasi pihak SPBU serta pihak pihak terkait untuk mendapatkan jawaban terkait kelangkaan BBM tersebut.
Terkait kelangkaan BBM Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Raja Ampat, Samsudin Nimanuho, SE kepada media lobi kantor Bupati Raja Ampat menjelaskan kelangkaan BBM beberapa hari terakhir di Kota Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat diakibatan pasokan BBM dari Pulau Jawa ke Kota Sorong terlambat beberapa hari terakhir.
“Ini terjadi karena keterlambatan pasokan dari Jawa ke Papua,” ujar Sam Nimanuho.

Disamping itu kata dia, mekanisme bankernya juga langsung dari tanker ke tanker. Dulu katanya dari tanker ke truk tangki selanjutnya dari truk tangki ke tanker dan langsung ke Waisai-Raja Ampat.
“Hal ini yang menyebabkan antri yang cukup panjang di depot Sorong. Jatah Raja Ampat itu seharusnya Jumat kemarin tapi karena keterlambatan maka hari ini (Kamis, 26 September 2024, red) baru masuk,” jelasnya.
Kelangkaan BBM ini katanya terjadi secara umum di regional Papua Barat. Dikatakannya, Pemerintah Daerah tidak bisa berbuat banyak jika pasukan BBM itu terlambat.
“Masalah pasokan BBM ini, saya pikir ini urusan pertamina,” terang Samsudin Nimanuho.
Pada kesempatan tersebut Samsudin Nimanuho mengurai jumlah pasokan atau droping BBM untuk Raja Ampat per Kamis, 26 September 2024 antara lain pertalite sebanyak 225.000 KL, Biosolar sebanyak 35.000 KL, Dexlite sebanyak 5.000 KL dan Pratamax sebanyak 40,000 KL.
Pasokan BBM untuk Raja Ampat tersebut terbagi ke SPBU CV Muchlis Aisyah, SPBU PT. Lima Putra Yef, SPBU PT. Maros Indah Jaya dan SPBU PT. Lima Putra Yef.