Waisai, RajaAmpatNews — Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Dinas Pariwisata kembali menggelar kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata yang berlangsung di Aula Hotel Mercy, Waisai, pada Senin (6/10/2025).
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wakil Bupati Raja Ampat, Drs. Mansyur Syahdan, M.Si, dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya peningkatan kemampuan pemandu wisata, baik dari sisi praktik maupun teori. Menurutnya, banyak pelaku wisata di Raja Ampat yang telah memiliki pengalaman melayani wisatawan secara langsung, namun masih perlu memperkuat pengetahuan teoritis untuk mendukung profesionalitas mereka.
“Raja Ampat sudah terkenal, itu kita semua tahu. Tapi bagaimana supaya lebih terkenal lagi? Caranya dengan memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan berkesan bagi wisatawan. Karena kalau tamu merasa nyaman, mereka pasti akan datang lagi,” ujar Mansyur di hadapan para peserta pelatihan.
Ia juga mengingatkan pentingnya nilai tambah dari pengetahuan yang diperoleh dalam pelatihan tersebut. “Secara praktis kalian sudah melaksanakan kegiatan kepemanduan, tapi teori ini penting agar kalian punya jati diri dan bisa menjadi pahlawan pariwisata bagi Raja Ampat. Nilai tambah dari pelatihan ini sangat mahal, jadi ikuti dengan baik selama tiga hari,” tambahnya.
Wakil Bupati berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat memahami standar pelayanan wisata, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, serta menjadi duta pariwisata yang mampu membawa citra positif bagi Raja Ampat di mata dunia. Ia juga mendorong peserta agar aktif berdiskusi dan tidak malu bertanya kepada narasumber.
“Malu bertanya sesat di jalan. Jadi, kalau ada yang belum paham, tanya saja. Ini kesempatan kalian untuk belajar langsung dari para ahli,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Ellen Risamasu, ST., MT., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM pelaku usaha wisata terutama dalam penguasaan digitalisasi pemasaran wisata.

“Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menggunakan media sosial sebagai sarana promosi wisata, mengembangkan kreativitas dalam penyusunan paket wisata, serta mampu memasarkan produk wisata lokal dengan cara yang lebih modern dan menarik,” jelas Ellen.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai unsur, di antaranya Asosiasi HPL, perwakilan kampung wisata, kelompok tani hutan (KTH) Warkesi, KTH Warimak, KTH Waifoy, Asosiasi Homestay, pengelola objek wisata, Pokdarwis, Geosite Piaynemo, dan pengelola kawasan Geopark.
Adapun narasumber berasal dari Yogyakarta, yakni Sugeng Handoko, S.T dan Hannif Andy Al Anshori, S.Par, yang memberikan materi seputar digitalisasi pariwisata, pelayanan prima, serta manajemen destinasi wisata berkelanjutan.
Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata ini akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 6 hingga 8 Oktober 2025, dan seluruh biaya kegiatan bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Tahun Anggaran 2025.
Dengan terlaksananya pelatihan ini, diharapkan para pemandu wisata lokal dapat semakin profesional dan siap menjadi ujung tombak promosi wisata Raja Ampat yang dikenal sebagai surga bahari dunia.
Writer: Dony Kumuai II Editor: Petrus Rabu