Waisai, RajaAmpatNews-Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE,M.Pd menutup dengan resmi Rapat Kerja Pemerintah Daerah bersama Kepala Distrik, Kepala Kampung dan Kepala Keluruhan Tahap II di Gedung Pari Convention Center, Kota Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Kamis, (25/1/2024).
Bupati AFU, sapaan Bupati Abdul Faris Umlati menilai kegiatan raker tahap II tersebut sangat strategis dalam meningkatkan kapasistas peserta raker dalam pengelolaan pemerintah di tingkat kampung dan kelurahan. Sayangnya, Bupati AFU mengakui dalam meningkatkan kapasitas kepala kampung dan aparat kampung, Bamuskam dan aparatnya diperlukan waktu sehingga hasilnya benar-benar maksimal.
“Kita mesti bersyukur karena dari kemarin kita mengikut raker ini. Ini sangat bagus, hanya saya nilai belum maksimal. Raker ini perlu satu minggu karena masalah banyak yang harus dibicarakan, juga terkait pembekalan pelaporan anggaran,” ujar Bupati AFU mengawali arahannya pada kesempatan ini.
Raker tahap II ini dihadiri Kepala Distrik, Kepala Kampung dan kepala kelurahan beserta aparatnya dari Pulau Salawati, Batanta dan Pulau Waisai. Sebelumnya hal serupa dilaksanakan untuk Wilayah Misool Raya yang dilaksanakan Kampung Salafen, Distrik Misool Utara.
AFU menambahkan untuk optimalnya pengelolaan dana desa maka sangat penting dilakukan bimbingan teknis bagi kepala kampung dan aparatnya. Bagi AFU, dalam pengelolaan dana desa maka kepala desa dan aparatnya harus mampu membuat laporan sendiri dan bukan berharap kepada pendamping.
“Bimtek itu penting . Ini optimalkan dalam peningkatan kapasitas kepala kampung. Karena itu raker ini bukan sekedar berkumpul tapi kepala kampung bisa buat laporan. Jangan harap pendamping,” ujar Bupati AFU.
Bupati AFU juga berpesan jika mengalami keterbatasan dalam hal pelaporan keuangan dana desa maka kepala kampung perlu koordinasi dan minta bantuan kepala distrik serta meminta mengawasi pengelolaan dana kampung.
AFU juga meminta agar kepala kampung dan bamuskam harus duduk bersama dalam merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan dana desa. “Harus duduk bersama. Supaya kalau ada masalah jangan saling lempar bola. Harus bercermin dari kasus daerah lain yang kepala kampungnya bermasalah dengan hukum,” ujarnya diharapan puluhan kepala kampung dan ratusan aparat desa tersebut.
Terkait pemilu 2024, dirinya meminta kepala kampung dan aparatnya sukseskan pelaksanaan pemilu. Dirinya meminta agar warga kampung atau desa tidak boleh golput pada pemilu 2024.
“Saya berharap dan minta masyarakat menggunakan hak pilih dan tidak golput pada tanggal 14 Februari 2024,” ujarnya. (Petrus Rabu/R4News)