Telkomsel Bersama Kominfo Hadirkan Internet Cepat di Piaynemo, Surga Dunia Raja Ampat

banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews– Di balik megahnya panorama Raja Ampat yang telah diakui dunia sebagai UNESCO Global Geopark (2023) dan Cagar Biosfer Dunia (2025), tersimpan kisah perjuangan panjang menghadirkan konektivitas digital di kawasan terpencil. Kini, Piaynemo—ikon wisata internasional yang menjadi wajah Indonesia di mata dunia—resmi menikmati jaringan internet cepat berkat kolaborasi Telkomsel, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, dan BAKTI Kominfo.

Sebelumnya, meskipun layanan Telkomsel telah tersedia melalui program BAKTI Kominfo, kualitas jaringan di Piaynemo masih sangat terbatas. Kecepatan internet hanya berkisar 1 Mbps, membuat masyarakat dan wisatawan kesulitan melakukan aktivitas digital dasar seperti mengunggah foto, melakukan transaksi QRIS, hingga mengikuti pembelajaran daring.

Tahun ini, Telkomsel bersama Dinas Kominfo Kabupaten Raja Ampat menjawab kebutuhan tersebut dengan peningkatan kapasitas jaringan secara signifikan.

Perjuangan Menembus Laut dan Bukit

Manager Network Operation (NOP) Sorong, Heri Aji Setiawan, S.Kom., M.M., menjelaskan bahwa proses peningkatan jaringan di Piaynemo bukanlah pekerjaan mudah. Tim Telkomsel bersama mitra pelaksana, PT. Kinarya Utama Teknikyang dipimpin oleh Zulkarnain (Zujo) selaku Manager Regional Papua & Maluku, pada Sabtu (4/10/2025)?harus menempuh perjalanan berat melintasi lautan luas, bukit terjal, dan vegetasi lebat.

Dengan dedikasi tinggi, tim berhasil membangun infrastruktur tambahan berupa:

  • Penambahan transport transmisi OFDM berkapasitas 100 Mbps
  • Upgrade Radio BTS untuk meningkatkan kualitas sinyal dan kapasitas layanan

Hasilnya, konektivitas di Piaynemo kini mencapai throughput hingga 63 Mbps, melonjak drastis dari sebelumnya hanya 1 Mbps.

Apresiasi Pemerintah Daerah

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Raja Ampat, Frits Feliks Dimara, bersama tim Telkomsel Branch Sorong—Heri Aji Setiawan selaku Manager Network dan Irfan Dwiselaku Manager Consumer Mobile—melakukan uji coba jaringan seluler di Piaynemo. Hasilnya memuaskan, dengan kecepatan internet mencapai 63 Mbps secara konsisten.

“Kami sangat mengapresiasi Telkomsel atas keberhasilan ini. Kini masyarakat dan wisatawan dapat menikmati akses internet cepat di Piaynemo, yang tentu berdampak besar bagi sektor pariwisata, perekonomian lokal, dan dunia pendidikan,” ujar Frits Feliks Dimara.

Sementara itu, Irfan Dwi menegaskan bahwa Telkomsel akan terus berkomitmen memberikan improvement experiencebagi pengguna internet seluler di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah terdepan seperti Raja Ampat.

Sebagai tambahan, Piaynemo kini menjadi lokasi kedua setelah Amdui yang telah mendapatkan peningkatan kapasitas jaringan, dan Pemerintah Daerah berharap ke depan kawasan Batanta juga dapat segera terlayani dengan jaringan serupa.

Lebih dari Sekadar Internet

Peningkatan kualitas jaringan di Piaynemo memiliki arti lebih luas daripada sekadar akses internet. Kehadiran konektivitas digital ini turut:

  • Membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal,
  • Memudahkan penelitian hutan dan ekosistem laut,
  • Mendukung pembelajaran daring serta kegiatan akademik,
  • Dan memperkuat citra Indonesia di mata dunia.

Kehadiran jaringan 4G di kawasan Geopark Piaynemo juga semakin relevan seiring penetapan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO pada 27 September 2025. Status ini menegaskan posisi Raja Ampat sebagai kawasan konservasi dan pariwisata berkelas dunia yang membutuhkan dukungan konektivitas digital yang andal.

Koneksi yang Menyatukan Surga Dunia

Dengan semangat kolaborasi, Telkomsel, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, dan BAKTI Kominfo membuktikan bahwa tidak ada batasan untuk menghadirkan layanan terbaik bagi negeri—bahkan di titik paling jauh dan menantang sekalipun.

Kini, Piaynemo bukan hanya destinasi wisata kelas dunia yang memukau mata, tetapi juga simbol kemajuan Indonesia yang terkoneksi, memadukan keindahan alam dan kemajuan teknologi.

Writer: Petrus Rabu

You cannot copy content of this page