Tangis Jemaat Iringi Kepergian Pdt. Rudolf Kmur, Sosok Gembala yang Setia hingga Akhir

banner 120x600

Doom, RajaAmpatNews- Prosesi ibadah pelepasan jenazah Ketua Klasis GKI Raja Ampat Tengah, Pdt. Rudolf Kmur, S.Si, berlangsung khidmat dan penuh haru di Gedung Gereja GKI Bethel Doom, Senin (14/4/2025).

Ratusan jemaat, kerabat, dan pelayan Tuhan dari berbagai wilayah di Tanah Papua hadir, memenuhi rumah ibadah dengan linangan air mata dan doa syukur atas hidup dan pengabdian seorang hamba Tuhan yang telah menyelesaikan pertandingan imannya.

Pdt. Rudolf Kmur menghembuskan napas terakhir dalam usia 50 tahun di RSUD Sele Be Solu, Kota Sorong, pada Jumat (11/4/2025) akibat sakit. Sejak kabar duka menyebar, jemaat dari Klasis Raja Ampat Tengah, Klasis Raja Ampat, hingga Klasis GKI Sorong, berbondong-bondong datang ke rumah duka dan mengiringi prosesi pemakaman dengan penuh cinta kasih dan hormat.

Dari rumah duka, jenazah dibawa menuju Gereja GKI Bethel Doom untuk dilakukan ibadah pelepasan. Tangis para pelayat pecah ketika peti jenazah dibawa keluar gereja menuju tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum Pulau Soop. Ratusan orang memadati jalan utama Pulau Doom, berjalan dalam iringan duka mengantar sang gembala ke rumah keabadian.

Semasa hidup, Pdt. Rudolf Kmur dikenal sebagai pendeta yang rendah hati, bersahaja, dan penuh kasih. Sapaan lembut dan sikap sopan santunnya menjadikan ia dicintai banyak jemaat di berbagai tempat pelayanan. Ia ditahbiskan sebagai pendeta GKI di Tanah Papua pada tahun 2011, dan pernah menjabat sebagai anggota Badan Pekerja Klasis antar waktu lingkungan Seget pada 2019–2022.

Dalam Sidang Kelima Klasis GKI Raja Ampat Tengah, ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Badan Pekerja Klasis periode 2022–2027. Hingga mengembuskan napas terakhir pada Jumat, 11 April 2025 pukul 18.50 WIT, ia masih aktif menjalankan tugas sebagai Ketua Klasis.

Dalam khotbah pelepasan, Pdt. Jeane Haurissa Fonataba menyampaikan kebenaran firman Tuhan dari Pengkhotbah 8:8a dan 2 Timotius 4:6–8, yang menggambarkan bagaimana Pdt. Rudolf telah setia hingga akhir. Menurutnya, pelayanan almarhum adalah cerminan dari perjuangan seorang rasul yang mengakhiri pertandingan dengan baik. Ia pun menguatkan jemaat melalui Roma 8:35–38, bahwa tidak ada kuasa apapun, termasuk kematian, yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus.

Ketua Badan Pekerja Am Sinode GKI di Tanah Papua Wilayah XI Raja Ampat, Pdt. Genos Burdam, S.Ag., M.Th., dalam sambutannya menyebut Pdt. Rudolf sebagai gembala yang terkenal dengan kebaikannya, penuh dedikasi, dan sangat mencintai umatnya. Sementara itu, Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, yang turut hadir dalam ibadah pelepasan, menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian seorang tokoh gereja yang telah menjadi panutan bagi jemaat dan masyarakat.

“Kini semua telah menjadi kenangan indah yang akan selalu dikenang sepanjang perjalanan hidup manusia. Pelajaran berharga dari hamba Tuhan Pdt. Rudolf Kmur akan menjadi teladan bagi jemaat GKI di Tanah Papua, terlebih khusus di Klasis Raja Ampat Tengah,” ujar Bupati Orideko.

Ucapan duka juga disampaikan Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Johny Kamuru, S.H., M.Si., yang mengenang semangat pelayanan almarhum yang luar biasa. Ia menyampaikan bahwa dalam menjalankan tugas, Pdt. Rudolf sering kali menempuh perjalanan panjang melintasi darat, sungai, bahkan laut, demi menjangkau jemaat-jemaat di daerah terpencil, tanpa memperdulikan kondisi kesehatannya sendiri.

Ibadah pelepasan yang dilanjutkan dengan pengantaran jenazah ke pemakaman umum Pulau Soop menjadi momen penuh makna. Seolah seluruh langit pun ikut bersaksi atas hidup seorang hamba Tuhan yang telah mencurahkan hidupnya bagi pekerjaan pelayanan. Jejak pengabdiannya akan terus hidup dalam ingatan umat, dan warisan pelayanannya menjadi pelita bagi generasi penerus gereja.

Writer: Doni KumuaiEditor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page