Waisai, RajaAmpatNews – Peserta studi tiru dan bimbingan teknis (Bimtek) Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kabupaten Raja Ampat di Yogyakarta beberapa waktu lalu merasakan manfaat nyata dari kegiatan tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh pedagang sayur asal Papua, Dominggas Mirino, yang turut serta dalam kunjungan tersebut saat dijumpai di Pasar Snon Bukor, Jumat (12/9/2025).
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar jalan-jalan, melainkan kesempatan berharga untuk belajar langsung bagaimana sistem pengelolaan pasar di daerah yang lebih maju.
“Kami ke Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta sangat merasakan manfaat, terutama berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam meningkatkan pelayanan. Di sana kami lihat langsung bagaimana pedagang sayur, daging, dan sembako tertata rapi, tidak boleh campur di satu tempat. Itu yang kami harap juga bisa diterapkan di Pasar Snon Bukor,” ujar Mama Mirino di tengah kesibukannya melayani pembeli.
Ia menambahkan, pengalaman yang diperoleh selama studi tiru membuat para pedagang lebih memahami bagaimana menghadapi tantangan dalam pengelolaan pasar tradisional. Menurutnya, pedagang Raja Ampat perlu belajar agar dapat bersaing dengan pasar-pasar di kota besar.
“Kami bersyukur bisa belajar langsung cara pengelolaan pasar yang maju. Rasanya bangga, karena mendapat pengetahuan baru dan juga bisa melihat secara langsung bagaimana pasar di kota besar tertib, bersih, dan berkembang,” lanjutnya.
Mama Mirino berharap, apa yang diperoleh dari studi tiru di Yogyakarta dapat diterapkan di Raja Ampat. Ia meyakini, jika pengalaman tersebut dijalankan dengan baik, pedagang bisa lebih tertib, pasar lebih bersih, dan pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat.
“Ini kegiatan yang sangat bagus, karena benar-benar membawa manfaat bagi kami pedagang,” tutupnya. (Derek Mambrasar)