Status Terminal Pelabuhan Waisai, Kepala KUPP Raja Ampat Beberkan Rencana Pemanfaatan

banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews – Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Raja Ampat, Nurdin Marpaung, S.AN., menjelaskan secara detail mengenai status kepemilikan serta rencana pemanfaatan dua terminal yang berada di kawasan Pelabuhan Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Sabtu, (13/9/2025).

Menurut Nurdin, saat ini terdapat dua terminal aktif yang menjadi bagian penting dalam mendukung mobilitas transportasi laut masyarakat maupun wisatawan yang datang ke Raja Ampat. Terminal 2 atau yang lebih dikenal sebagai terminal baru, saat ini berstatus milik Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat. Infrastruktur tersebut dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan tujuan memperkuat layanan transportasi laut lokal.

Sementara itu, Terminal 1 yang merupakan terminal lama, sebelumnya juga merupakan aset Pemerintah Daerah yang pembangunannya bersumber dari APBD. Namun dalam perkembangan selanjutnya, terminal ini diserahkan kepada Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Dengan penyerahan tersebut, kini Terminal 1 berstatus sebagai aset pemerintah pusat dan pengelolaannya didukung melalui pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Lahannya sudah resmi diserahkan ke kami semua dan pembiayaannya bersumber dari APBN. Saat ini sudah berjalan aktivitas pelayanan penjualan tiket kapal melalui operator seperti PT Belibis dan PT Fajar Mulia. Ke depan, terminal ini juga akan terus dilakukan perbaikan agar semakin maksimal mendukung aktivitas transportasi laut di Raja Ampat,” jelas Nurdin.

Lebih lanjut, Nurdin mengungkapkan pihaknya tengah menyusun sejumlah rencana strategis dalam pemanfaatan Terminal 1, termasuk menjalin kerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKN) Sorong. Kerja sama tersebut diharapkan dapat mengatur pola pemanfaatan lahan terminal, khususnya dalam aspek sewa-menyewa yang memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat maupun pelaku usaha.

Menurutnya, konsep pengembangan Terminal 1 bukan hanya sekadar fasilitas transportasi, namun juga diarahkan sebagai pusat kegiatan ekonomi yang dapat menunjang sektor pariwisata Raja Ampat.

“Kami berupaya agar terminal ini nantinya dapat dikembangkan menjadi ruang usaha seperti kafe atau restoran. Dengan begitu, wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, dapat menikmati suasana pantai dan keindahan alam Raja Ampat langsung dari terminal,” paparnya.

Ia menegaskan bahwa rencana ini sejalan dengan upaya meningkatkan perekonomian kerakyatan dan membuka peluang bagi pengusaha lokal untuk berpartisipasi dalam pengelolaan fasilitas publik.

 “Artinya jelas, keberadaan terminal dengan pemanfaatan yang lebih produktif akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Saya yakin para pelaku usaha lokal akan tertarik memanfaatkan fasilitas ini sehingga mendorong geliat ekonomi daerah,” tambahnya.

Rencana revitalisasi Terminal 1 di Pelabuhan Waisai diharapkan dapat mendukung dua tujuan utama, yaitu memperkuat infrastruktur transportasi laut sekaligus memperkaya pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat. Dengan demikian, terminal tidak hanya berfungsi sebagai simpul mobilitas, tetapi juga menjadi pintu masuk wisata yang representatif dan berdaya saing. (Dony Kumuai)

You cannot copy content of this page