WAISAI, RajaAmpatNews – Aktivitas belajar-mengajar di SMA Negeri 1 Raja Ampat kembali normal setelah sempat lumpuh akibat aksi pemalangan gerbang sekolah oleh pemilik hak ulayat.
Pantauan di lapangan, Jumat (3/10/2025), sejak pukul 06.00 WIT para siswa mulai berdatangan ke sekolah. Palang kayu dan gundukan tanah yang sebelumnya menutup pintu gerbang sudah dibersihkan, sehingga siswa dan guru dapat kembali masuk untuk beraktivitas. Suasana terlihat tertib, meski belum seramai biasanya.
Sebelumnya, pada Kamis (2/10/2025), ratusan siswa terpaksa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar karena gerbang sekolah dipalang. Mereka hanya bisa menunggu di luar pagar dengan wajah kecewa, sementara guru berupaya menenangkan.

Kondisi ini sempat menimbulkan keresahan, terutama bagi siswa kelas XII yang tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir.
Setelah dilakukan komunikasi antara pihak sekolah, pemerintah daerah, dan pemilik hak ulayat, palang akhirnya dibuka sehingga proses pendidikan dapat kembali berjalan seperti biasa.
Pada apel pagi, Jumat (3/10/2025), Kepala SMA Negeri 1 Raja Ampat, Helena Omkarsba, S.Pd, M.Pd, memberikan arahan khusus kepada para siswa. Ia menegaskan bahwa insiden pemalangan harus menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat semangat belajar.
“Sekolah ini adalah sekolah unggulan. Anak-anak harus jadikan pengalaman kemarin sebagai motivasi untuk belajar lebih giat lagi,” ujar Helena di hadapan ratusan siswa.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan pemilik hak ulayat yang telah membuka ruang komunikasi hingga masalah dapat diselesaikan.
“Saya berterima kasih kepada pemerintah daerah dan pemilik hak ulayat. Melalui pertemuan panjang semalam, akhirnya palang dibuka, dan hari ini kita bisa kembali belajar seperti biasa,” tambahnya.
Writer: Dony Kumuai II Editor: Petrus Rabu