“Semoga Pemda Raja Ampat, melalui Dinas Perpustakaan, kedepannya bisa membuat lomba menulis cerita, apapun kategorinya. Agar bisa melahirkan penulis-penulis dari Raja Ampat untuk menulis tentang Raja Ampat, karna hari ini tidak banyak khususnya anak muda yang mau menulis,”ujar Richard.
Sorong, RajaAmpatNews – Pemuda Asal Raja Ampat, Richard Msen, terima penghargaan juara harapan II lomba menulis cerita rakyat tahun 2024 dari Pemerintah Kabupaten Sorong, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Penghargaan dimaksud dalam bentuk sertifikat dan trofi serta sejumlah uang yang diserahkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, bertempat di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, Rabu 25/9/2024.
Lomba menulis cerita Rakyat Papua ini dibagi dalam tiga kategori, Yakni Tingkat Guru SMP, Tingkat Guru SMA, dan Tingkat Umum Masyarakat Umum.
Cerita yang dilombakan juga dibagi berdasarkan jenisnya diantaranya, Legenda, Mitos, Fabel, dan Hikayat. Naskah cerita yang dilombakan harus mengangkat cerita rakyat yang berasal dari Papua Barat Daya.
Dalam buku Juknis (Petunjuk Teknis) Sasaran dari lomba ini adalah Guru SMP, Guru SMA dan Masyarakat Umum yang memiliki minat bakat dalam menulis dan juga mengembangkan kemampuan menulis.
Lomba tersebut diikuti oleh salah satu anak muda dari Raja Ampat, yang merupakan seorang penulis muda, beberapa tulisannya (cerpen, opini, dan tulisan tempat wisata) sudah diterbitkan di beberapa media.
Tulisannya mengangkat sebuah cerita Rakyat dari masyarakat Batanta (Suku Batta) tentang seekor burung yang dikenal dengan nama Min Ginyim. Cerita yang ditulisnya masuk dalam nominasi penjurian dan keluar sebagai juara harapan II untuk kategori umum.
Richard mengatakan, ini adalah awal yang baik, dan pertama bagi dirinya menulis sebuah Cerita Rakyat, dan mendapat juara harapan II.
“Saya biasanya menulis cerita pendek, dan ini pertama kali saya menulis Cerita Rakyat, dan Puji Tuhan saya mendapatkan bonus ini, bagi saya menulis itu kewajiban, soal penghargaan itu hanyalah bonus bagi saya. Kedepannya saya akan menulis lagi tentang cerita rakyat dari pulau-pulau khususnya di Raja Ampat”, ucapnya.
Richard berharap semoga kedepan ada iven-iven menulis seperti ini bisa dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Raja Ampat, untuk menggali kemampuan menulis baik anak muda maupun pegiat literasi yang ada di Raja Ampat.
“Semoga Pemda Raja Ampat, melalui Dinas Perpustakaan, kedepannya bisa membuat lomba menulis cerita, apapun kategorinya. Agar bisa melahirkan penulis-penulis dari Raja Ampat untuk menulis tentang Raja Ampat, karna hari ini tidak banyak khususnya anak muda yang mau menulis,”ujar Richard”.
“Semoga ini menjadi semangat baru dalam mengembangkan minat bakat dalam literasi di Raja Ampat,” tambahnya.