Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja Baru Jemaat Zion Mikiran: Simbol Iman, Kasih, dan Persatuan dalam Membangun Raja Ampat

banner 120x600

KOFIAU, Raja Ampat News — Suasana penuh sukacita dan rasa syukur menyelimuti acara Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja Baru Jemaat Zion Mikiran, Klasis Raja Ampat Selatan, Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua, Jumat (10/10/2025).

Rombongan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang dipimpin Bupati Orideko I. Burdam, S.IP., MM., M.Ec.Dev., didampingi Wakil Bupati Drs. Mansyur Syahdan, M.Si, serta sejumlah pejabat dari Kota Waisai, disambut dengan tarian cakalele khas Kampung Balal dan iringan suling tambur, mengiringi rombongan menuju gedung gereja baru.

Upacara peresmian dan pentahbisan ini dihadiri lima jemaat dari wilayah sekitar, yakni Jemaat Emanuel Tolobi, Ebenhaezer Balal, Filadelfia Awat, Bethel Deer, dan Zion Mikiran sebagai tuan rumah. Turut hadir pula Ketua Klasis Raja Ampat Selatan, Pdt. Yan Maspaitela, Anggota Badan Pekerja Am Sinode Wilayah XI GKI di Tanah Papua, Pdt. Genos Burdam, S.Ag, M.Th., serta para pelayan firman di wilayah Raja Ampat Selatan.

Prosesi diawali dengan ibadah di gedung gereja lama, dilanjutkan dengan perarakan menuju gedung baru yang diikuti seluruh jemaat, Bupati, para kepala dinas, dan tamu undangan. Di pintu gereja, Bupati dan Wakil Bupati melakukan pengguntingan pita serta penandatanganan prasasti peresmian bersama Pdt. Genos Burdam, yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan simbolis kunci gereja dari panitia pembangunan kepada pejabat gereja.

Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam didampingi Wakil Bupati, Mansyur Syahdan memotong pita peresmian gedung gereja baru Jemaat Zion Mikiran-Klasis Raja Ampat Selatan, Jumat (10/10/2025)

Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah kepala dinas, antara lain Plt. Kadis Perikanan, Kadispora, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kasatpol PP, Plt. Kadis Perhubungan, Kepala Distrik Kota Waisai, serta sejumlah pejabat eselon III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

Setelah prosesi peresmian, acara dilanjutkan dengan pentahbisan gedung gereja oleh para pendeta yang dipimpin Pdt. Genos Burdam bersama Pdt. Yan Maspaitela. Ibadah syukur kemudian digelar di gedung baru, diawali dengan penyerahan peralatan perjamuan dari gereja lama sebagai simbol keberlanjutan pelayanan.

Dalam khotbahnya, Pdt. Yan Maspaitela menguraikan makna nazar sejati sebagai bentuk ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan.

“Nazar bukan sekadar janji, tetapi wujud kasih dan pengabdian yang murni. Kekudusan dan totalitas iman harus nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik kepada Tuhan maupun sesama,” ujarnya.

Ketua Panitia, Edison Rumbewas, menjelaskan bahwa gedung gereja berukuran 25 x 15 meter ini berdiri di atas lahan seluas 40 x 40 meter, dengan peletakan batu pertama pada 18 November 2018 dan selesai tahun 2025 berkat dukungan Pemerintah Daerah serta swadaya jemaat.

“Gereja ini adalah bukti bahwa kebersamaan, doa, dan kerja keras mampu mewujudkan mimpi besar jemaat Zion Mikiran,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Pdt. Genos Burdam, S.Ag. M.Th., yang juga Anggota Badan Pekerja Am Sinode Wilayah XI GKI di Tanah Papua, menyampaikan bahwa kehadiran gedung gereja baru ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi tanda kehadiran Allah di tengah jemaat.

“Kita resmikan dan tabhiskan gereja ini bukan hanya karena batu dan semen telah berdiri, tetapi karena kasih dan iman yang membangunnya. Di sinilah Allah berdiam di antara umat-Nya,” ujarnya.

Dirinya  menegaskan bahwa gedung gereja yang megah tidak akan berarti tanpa kehidupan rohani yang hidup di dalamnya.

“Tuhan akan selalu hadir jika pelayanan, ibadah, dan persekutuan dilaksanakan dengan setia. Gereja ini akan tetap hidup bila dipenuhi dengan pujian, doa, dan kasih di antara sesama,” tegasnya.

Penandatanganan prasasti peresmian oleh Anggota BP Am Sinode GKI di Tanah Papua Wilayah XI, Pdt. Genos Burdam

Pdt. Genos juga mengajak seluruh jemaat untuk terus menjaga persatuan dan damai sejahtera dalam hidup berjemaat.

“Kalau ada persoalan, mari diselesaikan dengan kasih. Gereja ini harus menjadi tempat yang damai, tempat setiap orang merasa diterima, dan tempat di mana kasih Kristus nyata dalam tindakan,” pesannya.

Ia menutup sambutannya dengan mengucap syukur atas dukungan semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, yang telah ikut berperan dalam mewujudkan rumah Tuhan tersebut.

“Atas nama Sinode GKI di Tanah Papua, kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Bupati dan Wakil Bupati, serta seluruh jemaat yang telah bekerja keras. Kiranya gereja ini menjadi pelita bagi masyarakat Kofiau dan sekitarnya,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Raja Ampat Orideko I. Burdam, S.IP., MM., M.Ec.Dev dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas peresmian gedung gereja baru yang berdiri megah di tengah jemaat Zion Mikiran.

“Saat saya masuk tadi, ada suasana yang berbeda dan bahagia. Jadi saya yakin gedung gereja yang baru diresmikan ini membawa berkah bagi jemaat Zion Mikiran,” ujar Bupati mengawali sambutannya.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Raja Ampat berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan gerejayang masih berjalan hingga kini.

“Saya dan Wakil Bupati berkomitmen menyelesaikan pembangunan rumah ibadah yang sampai saat ini belum selesai di Raja Ampat. Hanya saja saya ajak kita sebagai warga jemaat untuk bekerja sesuai dengan RAB—karena pekerjaan ini program pemerintah, maka administrasi harus sesuai,” tegasnya.

Sebagai seorang anak gereja sekaligus kepala daerah, Bupati Orideko menegaskan pentingnya disiplin administrasi dan transparansi dalam setiap pekerjaan yang didanai pemerintah.

“Untuk pekerjaan yang dibantu pemerintah, tentu ada proses administrasinya. Karena itu, pekerjaannya harus sesuai rencana anggaran belanja. Ke depan, untuk pembangunan gereja-gereja lainnya, saya harap jemaat menyiapkan materi lokal untuk membantu panitia menyelesaikan rumah Tuhan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati mengingatkan bahwa pemeliharaan dan perawatan gereja menjadi tanggung jawab jemaat.

“Jaga gedung gereja ini dengan baik. Kalau bisa, tiap minggu harus penuh dengan ibadah dan pujian. Bangunan ini bagus, tapi maknanya akan hidup bila dipenuhi dengan kasih dan pelayanan,” pesannya.

Bupati kemudian menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan keagamaan sebagai fondasi moral masyarakat Raja Ampat.

Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam memberikan sambutan pada peresmian gedung gereja baru Jemaat Zion Mikiran, Jumat (10/10/2025)/ Foto: Petrus Rabu

“Pembangunan spiritual adalah pilar utama dari visi Raja Ampat Bangkit, Produktif Menuju Kesejahteraan. Gereja harus menjadi pusat pembentukan karakter, pendidikan rohani, dan sumber nilai kebaikan bagi generasi muda,” tambahnya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan penuh harapan dan doa bagi jemaat Zion Mikiran.

“Kiranya Tuhan Yesus yang menuntun kita hingga hari ini, terus memberkati jemaat Zion Mikiran agar tetap setia, bersatu, dan menjadi terang di tanah ini. Dari Mikiran, cahaya iman itu akan bersinar bagi seluruh Raja Ampat,” tutup Bupati.

Writer: Petrus Rabu

You cannot copy content of this page