WAISAI, RAJAAMPATNEWS- Umat katolik Stasi St.Maria Mater Dei-Raja Ampat merayakan Natal kedua, Kamis (26/12/2024).
Dalam perayaan itu, umat katolik juga merayakan Pesta Santo Stefanus, martir pertama Gereja. Pastor Lewi Ibori, OSA, memberikan kotbah dan menyoroti teladan iman Santo Stefanus sebagai saksi sejati Kristus dan pelajaran penting bagi umat beriman dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Santo Stefanus, yang dikenal sebagai martir pertama Gereja, menjadi contoh nyata tentang keberanian dan keteguhan iman.
“Kematiannya adalah kesaksian yang mengingatkan kita untuk: pertama, berpegang teguh pada kebenaran; kedua, menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari; dan ketiga, mengampuni musuh,” ungkap Pastor Lewi.
Dihadapan umat, Pastor Lewi menekankan tiga pelajaran penting dari Santo Stefanus: Pertama, Kekuatan Doa. Dengan doa, kata Pastor Lewi, Stefanus dipenuhi oleh Roh Kudus yang memberinya kekuatan untuk menghadapi kematian. Kedua, Pentingnya Komunitas: Pasto Lewi menegaskan, kehidupan St. Stefanus sebagai bagian dari komunitas gereja menjadi dukungan penting dalam menjalankan tugas pelayanannya. Dan Ketiga katanya, Harapan akan Kehidupan Abadi. Kematian Stefanus, bukanlah akhir, tetapi awal dari kehidupan kekal bersama Kristus.
Pada misa Natal kedua, bacaan Injil dari Matius 10:17-22 mengingatkan umat tentang tantangan menjadi murid Kristus.
Pastor Lewi menyampaikan bahwa Yesus telah memperingatkan para murid akan adanya permusuhan dan penganiayaan. Namun, Ia juga menjanjikan kekuatan Roh Kudus untuk menopang mereka.
“Permusuhan adalah bagian dari kehidupan seorang murid Kristus,” ujar Pastor Lewi. “Namun, kita dipanggil untuk tetap setia, karena mereka yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan. Dengan kekuatan Roh Kudus, kita dimampukan untuk mengasihi semua orang, termasuk mereka yang menganiaya kita.”

Relevansi Pesan Santo Stefanus di Dunia Modern
Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, pesan dari Santo Stefanus dan Injil menjadi semakin relevan. Pastor Lewi mengajak umat untuk menjadi saksi Kristus, meskipun menghadapi berbagai tantangan.
“Marilah kita meminta kekuatan Roh Kudus agar kita tetap setia dan berani. Dengan kasih, pengampunan, dan keteguhan iman, kita dapat menjadi terang dunia di tengah kegelapan,” tutup Pastor Lewi.
Perayaan Pesta Santo Stefanus ini menjadi pengingat penting bagi umat tentang panggilan menjadi saksi Kristus yang sejati di tengah dunia yang penuh tantangan.