“Natal ini adalah pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga persaudaraan yang rukun dan damai, tidak hanya di antara anggota suku Betkaf tetapi juga dengan masyarakat lainnya di Raja Ampat,” tambah Herianto.
WAISAI, RAJAAMPATNEWS — Dewan Adat Suku Betew Kafdarun (DAS Betkaf) Kabupaten Raja Ampat menggelar ibadah syukuran Natal dengan penuh semangat kebersamaan dan rasa syukur. Perayaan yang berlangsung pada Rabu, 18 Desember 2024, dihadiri oleh masyarakat adat suku Betew Kafdarun yang tersebar di Pulau Waigeo, Batanta, dan Misool.
Ketua Panitia Natal, Herianto Umpain, dalam sambutannya mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi, baik secara moral maupun material, demi menyukseskan perayaan ini.
“Perayaan Natal ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena selama satu tahun terakhir, DAS Betkaf tetap kokoh mempertahankan harkat dan martabat suku Betkaf,” ujar Herianto.
Lebih dari sekadar perayaan, momen ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang DAS Betkaf sebagai lembaga adat yang berdiri tegak mengayomi masyarakatnya. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, DAS Betkaf resmi dibentuk melalui Musyawarah Besar I (MUBES) pada 25-27 September 2014 di Waisai. Sejak saat itu, DAS Betkaf telah menjadi wadah bersama yang mengatur keberadaan dan peradaban suku Betew Kafdarun di Raja Ampat.
Komitmen untuk Kebersamaan dan Harmoni
Dalam perayaan Natal ini, motto “Kowe Weter Intama Kortnamku”, yang berarti “Bersatu dan Berdiri Kokoh di Atas Tanah Ini”, kembali digaungkan. Motto ini mencerminkan semangat persatuan suku Betew Kafdarun yang telah menjadi salah satu kelompok etnis tertua dan dominan di Raja Ampat.
DAS Betkaf, melalui lembaga adatnya, mengelola dan melestarikan adat istiadat serta hukum adat di 47 kampung yang tersebar di 8 distrik wilayah Raja Ampat. Perayaan Natal ini tidak hanya menjadi ajang syukur, tetapi juga memperkuat komitmen masyarakat untuk hidup dalam harmoni, menjaga kebudayaan, dan memelihara hubungan yang rukun dengan sesama.
Menguatkan Identitas Suku Betew Kafdarun
Sejak awal pendiriannya, DAS Betkaf telah menjadi simbol perjuangan masyarakat adat dalam menjaga identitas dan martabat suku Betew Kafdarun. Dengan semangat kebersamaan, lembaga ini terus memperjuangkan hak-hak masyarakat adat sesuai dengan ketentuan undang-undang otonomi khusus.
“Natal ini adalah pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga persaudaraan yang rukun dan damai, tidak hanya di antara anggota suku Betkaf tetapi juga dengan masyarakat lainnya di Raja Ampat,” tambah Herianto.
Dalam suasana penuh kehangatan dan rasa syukur, perayaan Natal DAS Betkaf tahun ini berhasil mengukuhkan nilai-nilai persatuan, kebersamaan, dan harmoni yang menjadi dasar kehidupan masyarakat adat Betew Kafdarun. Semoga semangat ini terus hidup di hati setiap individu, membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Raja Ampat.