“Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk merespon kasih Allah dengan segera dan aktif. Mari kita menjadikan Natal sebagai momentum untuk memulai perjalanan spiritual kita menuju Yesus sang Juru Selamat,” ajak Pastor Lewi.
WAISAI, RAJAAMPATNEWS — Suasana penuh khidmat menyelimuti perayaan Natal 2024 di Gereja Katolik Waisai, Kabupaten Raja Ampat, pada Selasa malam (24/12/2024).
Ratusan umat Katolik menghadiri Misa Natal yang dipimpin oleh Pastor Lewi Ibori, OSA.
Perayaan Natal yang dilaksanakan mulai Pukul 19.00 Wit tersebut diawali dengan doa dan harapan perwakilan umat dihadapan bayi Yesus, sang Putra Natal.
Dalam homilinya, Pastor Lewi menggarisbawahi makna mendalam Natal sebagai momen untuk merenungkan nilai-nilai kesederhanaan dan pelayanan bagi sesama.
“Natal mengajarkan kita untuk mengutamakan bonum commune, kebaikan bersama,” ujar Pastor Lewi di hadapan umat Katolik Stasi Sta. Maria Mater Dei-Kota Waisai, Raja Ampat.
Ia menekankan bahwa tema Natal 2024 harus menjadi pedoman hidup, menginspirasi umat untuk melayani mereka yang sederhana dan membutuhkan.
“Betlehem, tempat kelahiran Yesus, adalah lambang kesederhanaan. Dari sini kita belajar bahwa pelayanan sejati lahir dari hati yang rendah hati,” tambahnya.
Pastor Lewi juga menegaskan bahwa bacaan Injil pada malam Natal 2024 diambil dari Injil Lukas, yang mengajarkan bahwa Yesus adalah keturunan Daud. “Silsilah Yesus yang ditelusuri hingga keturunan Daud menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dinubuatkan para nabi. Kelahiran Yesus adalah ajaib; konsepsi-Nya oleh Roh Kudus menunjukkan campur tangan ilahi dalam kelahiran-Nya. Yesus datang untuk menyelamatkan. Nama Yesus berarti ‘Allah yang menyelamatkan.’ Ia datang untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pastor Lewi menjelaskan bahwa tema Natal 2024 adalah “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem” (Luk. 2:15).
Ia menguraikan makna tema ini dalam beberapa poin penting: Pertama, Ajakan Segera. Ayat ini mengajak umat untuk bertindak segera, tanpa penundaan, seperti para gembala yang langsung pergi ke Betlehem setelah mendengar kabar gembira dari Malaikat. “Kitapun dipanggil untuk segera merespon kabar baik tentang kelahiran Yesus,” ujarnya.
Kedua, Perjalanan Spiritual. Perjalanan ke Betlehem bukan hanya perjalanan fisik tetapi juga perjalanan spiritual. “Ini adalah undangan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengalami kasih-Nya yang tak terbatas,” tandas dia.
Ketiga, Keajaiban Sederhana. Kelahiran Yesus terjadi di tempat yang sederhana, di kandang hina, di tengah orang-orang biasa. “Ini mengajarkan kita bahwa Allah hadir dalam situasi sederhana sekalipun,” katanya.
Keempat, Respon Terhadap Kasih. Pergi ke Betlehem adalah bentuk respon terhadap kasih Allah yang telah dinyatakan dalam kelahiran Yesus. Dengan datang kepada-Nya, umat menunjukkan bahwa mereka menghargai dan mengasihi-Nya.

Pesannya bagi Umat
“Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk merespon kasih Allah dengan segera dan aktif. Mari kita menjadikan Natal sebagai momentum untuk memulai perjalanan spiritual kita menuju Yesus sang Juru Selamat,” ajak Pastor Lewi.
Ia juga menekankan bahwa setiap perjalanan spiritual itu unik, namun yang terpenting adalah niat umat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Perayaan yang berlangsung dengan khusyuk ini tidak hanya diramaikan oleh doa dan pujian, tetapi juga diwarnai dengan persembahan lagu-lagu Natal dari paduan suara gereja. Dekorasi sederhana namun indah, dengan nuansa hijau dan merah, menciptakan suasana hangat yang mendukung pesan Natal tahun ini.
Misa Natal 2024 di Gereja Katolik Waisai menjadi refleksi mendalam bagi umat Katolik setempat. Kehadirannya membawa pesan yang kuat tentang pentingnya berbagi kasih, seperti yang diteladankan Yesus Kristus dalam kelahirannya.
Dengan semangat ini, umat diharapkan dapat terus memperjuangkan kebaikan bersama di tengah komunitas hidup. Perayaan ini menciptakan atmosfer kebersamaan yang erat.
Semangat Natal 2024 di Waisai pun diharapkan menjadi cahaya inspirasi bagi katolik dan seluruh masyarakat Raja Ampat.