Peningkatan Infrastruktur Fisik di Kawasan TPI Klaligi Kota Sorong Mendesak Dilakukan

banner 120x600

Kota Sorong, RajaAmpatNews — Kawasan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Klaligi, yang terletak di Jembatan Puri, Kota Sorong, menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, terutama dalam sektor perikanan. Namun, kondisi infrastruktur fisik yang semakin memprihatinkan di wilayah ini menjadi sorotan masyarakat. Buruh harian lepas dan para pedagang berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan segera mengambil langkah konkret untuk melakukan perbaikan dan peningkatan infrastruktur.

Faris Wopi, salah satu buruh harian lepas yang bekerja setiap hari di kawasan PPI Klaligi, Sabtu (2/8/2025) mengungkapkan harapannya agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi sarana dan prasarana yang sudah lama mengalami kerusakan. Menurutnya, akses jalan dari pasar menuju dermaga yang rusak dan kondisi fasilitas pasar yang tidak layak, sangat menghambat kelancaran aktivitas ekonomi dan kenyamanan pengunjung.

 “Kami sangat berharap Pemerintah Provinsi, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan bisa turun tangan untuk memperbaiki jalan dan fasilitas pasar di sini. Hampir setiap hari kami beraktivitas di tengah kondisi yang tidak memadai. Apalagi ini satu-satunya tempat jual ikan paling ramai di Kota Sorong,” ujar Faris kepada wartawan, Sabtu, (2/8/2025).

Kawasan TPI Klaligi merupakan salah satu titik penting dalam distribusi hasil perikanan di Kota Sorong. Aktivitas bongkar muat ikan dari kapal nelayan tradisional hingga penjualan eceran berlangsung dari pagi hingga malam hari. Tak hanya menjadi tempat utama bagi nelayan dan pedagang ikan, kawasan ini juga menjadi pusat belanja ikan bagi masyarakat luas, termasuk para pengusaha kuliner yang ada di kota Sorong.

Kondisi jalan berlubang, sistem drainase yang buruk, serta bangunan pasar yang mulai rusak menyebabkan terganggunya aktivitas ekonomi dan berpotensi membahayakan keselamatan para pekerja dan pembeli. Selain itu, saat musim hujan, kawasan ini sering tergenang air, sehingga memperburuk kenyamanan dan kebersihan lingkungan.

Faris menambahkan bahwa peningkatan fasilitas infrastruktur tidak hanya bermanfaat bagi kenyamanan pengunjung dan kelangsungan aktivitas perdagangan, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menyebut bahwa jika pemerintah mampu menyediakan fasilitas yang baik, maka potensi pemasukan dari sektor perikanan akan jauh lebih besar karena minat masyarakat untuk berbelanja di TPI Klaligi, jembatan puri akan meningkat.

“Kalau pasar ini dibenahi, orang akan lebih nyaman belanja di sini, dan nelayan juga lebih semangat menjual hasil tangkapannya. Ujung-ujungnya kan daerah juga dapat keuntungan lewat pajak dan retribusi,” tambahnya.

Sementara itu, warga Kota Sorong lainnya yang rutin membeli ikan di kawasan PPI Klaligi, mengaku bahwa meskipun harga ikan di kawasan tersebut lebih terjangkau dan segar, kondisi lingkungan pasar sering membuat tidak nyaman. Mereka berharap adanya penataan ulang kawasan TPI Klaligi agar lebih bersih, aman, dan tertata.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana revitalisasi TPI Klaligi. Namun, dengan adanya aspirasi langsung dari masyarakat pengguna fasilitas ini, diharapkan perhatian dan tindakan segera bisa diberikan agar kawasan strategis tersebut tidak terus mengalami kemunduran.

Peningkatan infrastruktur kawasan TPI Klaligi bukan hanya soal kenyamanan fisik, melainkan menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir, penguatan sektor perikanan, dan peningkatan perekonomian lokal secara berkelanjutan. Sebab itu, sinergi antara pemerintah daerah, dinas terkait, dan para pelaku usaha di sektor perikanan sangat penting untuk mendorong kemajuan kawasan ini.

Writer: Dony KumuaiEditor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page