Pemuda Muhammadiyah Raja Ampat Gelar Musda Perdana, Wabup Mansyur Syahdan Dorong Sinergi Bangun Daerah

banner 120x600

WAISAI, RAJAAMPATNEWS — Sejarah baru tercipta di Bumi Raja Ampat. Untuk pertama kalinya, Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Raja Ampat menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-I, Selasa (29/4/2025). Bertempat di Waisai, agenda ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Raja Ampat, Mansyur Syahdan.

Mengusung tema “Pemuda Muhammadiyah Totalitas untuk Raja Ampat”, Musda ini menjadi tonggak baru bagi gerak langkah Pemuda Muhammadiyah di wilayah kepulauan tersebut. Forum ini tidak sekadar memilih kepengurusan baru, tetapi juga menjadi ajang bermusyawarah untuk merancang strategi menghadapi tantangan masa depan.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mansyur Syahdan yang membacakan pidato Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas terselenggaranya Musda perdana ini. Ia menilai kehadiran Pemuda Muhammadiyah sebagai kekuatan baru yang berpotensi membangun karakter dan peradaban masyarakat Raja Ampat.

“Pemuda Muhammadiyah harus menjadi motor penggerak perubahan positif di daerah ini. Kami berharap, ke depan, pemuda menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam memperkuat pembangunan,” ujar Mansyur.

Ia kemudian menyebutkan beberapa bidang yang perlu menjadi perhatian utama Pemuda Muhammadiyah ke depan, antara lain penguatan pendidikan karakter dan keamanan, pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, pelestarian lingkungan hidup, serta pembangunan kesadaran kebangsaan dan persatuan dalam keberagaman.

Di hadapan peserta Musda, Bupati Orideko lewat pesannya menegaskan bahwa musyawarah daerah merupakan forum tertinggi dalam organisasi. Ia berharap, dari forum ini lahir kepemimpinan yang visioner, inovatif, dan memiliki semangat juang tinggi untuk memajukan organisasi dan masyarakat.

Tak lupa, Bupati juga menitipkan empat pesan penting:
Pertama, jalankan musyawarah dengan semangat Islam, ukhuwah, dan kekeluargaan. Perbedaan pendapat harus dihadapi dengan kedewasaan, tanpa melunturkan persaudaraan.
Kedua, tempatkan kepentingan organisasi dan umat di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Kepengurusan bukan tempat mencari keuntungan atau popularitas, melainkan amanah pengabdian.
Ketiga, rumuskan program kerja yang realistis, terukur, dan menyentuh kebutuhan nyata masyarakat, bukan sekadar kegiatan seremonial.
Keempat, bangun sinergi dengan berbagai pihak — pemerintah daerah, organisasi masyarakat lain, hingga sektor swasta — agar gerakan Pemuda Muhammadiyah memberi dampak lebih luas.

Musda ke-I Pemuda Muhammadiyah Raja Ampat ini diharapkan menjadi langkah awal membangun organisasi yang solid, berdaya saing, dan mampu memberi kontribusi nyata dalam membangun Raja Ampat menuju masa depan yang lebih baik.

Penulis: Derek Mambrasar

Editor :  Petrus Rabu

You cannot copy content of this page