Waisai, RajaAmpatNews — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Raja Ampat resmi meluncurkan kegiatan Pangan Murah di Pantai WTC Waisai, Jumat (29/8/2025). Program ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sekaligus menekan laju inflasi di daerah Raja Ampat.
Launching program pangan murah dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc. usai membuka secara resmi rangkaian Jejak Raja Festival Raja Ampat 2025. Setelah prosesi pembukaan, Menteri Fadli Zon juga meninjau seluruh lokasi pameran yang menampilkan berbagai jenis stand, termasuk stand pangan murah, sebagai bagian dari kemeriahan festival tahunan tersebut.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Irma Mambrasar, saat diwawancarai RajaAmpatNews di lokasi kegiatan menjelaskan, program pangan murah ini merupakan salah satu langkah strategis pemerintah daerah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
“Untuk kuota sementara di Kota Waisai, kami menyediakan beras premium 5 ton, beras SPHP 2 ton, serta komoditas lain seperti gula, minyak goreng, dan tepung terigu masing-masing 1.000 paket. Selain itu, kami juga menghadirkan sayur-sayuran segar dan bahan pangan lainnya,” jelas Irma.
Pelaksanaan pangan murah ini diawali dengan launching di ibu kota Waisai. Ke depan, program akan diperluas dengan menyasar sejumlah distrik di Raja Ampat yang telah mendaftar. Beberapa wilayah yang dijadwalkan menjadi tujuan antara lain Salawati, Manswar, Kofiau, dan Kepulauan Sembilan.

Irma menambahkan, tahap pertama dimulai hari ini di Waisai, kemudian dilanjutkan ke distrik lain pada minggu pertama atau kedua bulan September, menyesuaikan dengan kondisi cuaca.
“Kami berharap program ini benar-benar dapat membantu masyarakat, terutama dalam memperoleh bahan pangan pokok dengan harga stabil, sekaligus menjaga ketersediaan pangan di Raja Ampat,” pungkasnya.
Kehadiran program pangan murah yang berbarengan dengan pelaksanaan Jejak Raja Festival 2025 dinilai menjadi langkah sinergis antara sektor budaya dan ekonomi. Festival menghadirkan ribuan pengunjung yang mendorong perputaran ekonomi lokal, sementara program pangan murah memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terjaga dengan harga terjangkau. Kolaborasi ini sekaligus memperlihatkan wajah pembangunan Raja Ampat yang tidak hanya mengedepankan pariwisata dan budaya, tetapi juga kesejahteraan rakyat. (Agustinus Guntur)