“Pemasangan lampion di sepanjang jalan di kota Waisai adalah bentuk kekompakan dan silaturahim yang terus terbangun dalam menyambut bulan suci Ramadhan,” tutup Viktor.
WAISAI, RAJAAMPATNEWS – Forum Anak Raja Ampat Kreatif (Farek) menyayangkan tindakan pengerusakan lampion yang dipasang oleh kelompok pemuda Waisai dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan bagi umat Islam.
Aksi pengerusakan lampion tersebut diduga kuat dilakukan oleh oknum anggota TNI berinisial NS, yang telah dipecat dari satuannya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Alfred Viktor Pulu, selaku sekretaris Farek, mewakili rekan-rekannya, pada Rabu, 26 Maret 2025.
Viktor menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, dirinya bersama rekan-rekannya akan melaporkan oknum yang terlibat dalam perusakan lampion di jalanan kota Waisai kepada pihak berwajib.
“Lampion-lampion ini dipasang oleh pemuda masjid dan pemuda gereja yang tergabung dalam Farek. Keberadaan pemuda masjid dan pemuda gereja ini sangat penting untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama di Raja Ampat. Ini adalah bagian dari tradisi kami di sini, sehingga kami memasang lampion di sepanjang jalan kota Waisai sebagai bentuk suka cita menyambut bulan Ramadhan,” ujar sekretaris Farek, Alfred Viktor Pulu.

Viktor juga mengungkapkan bahwa aksi pengerusakan tersebut diduga dilakukan oleh oknum yang telah dipecat dari TNI berinisial NS. Ia menambahkan, tanpa disadari, beberapa teman mereka turut dilaporkan oleh oknum tersebut dan keluarganya dengan tuduhan terlibat pengeroyokan. Padahal, setelah kejadian tersebut, mereka semua tidak tahu siapa yang memukul atau mengeroyok oknum tersebut.
“Setelah peristiwa pengerusakan lampion ini, kami awalnya tidak mengambil langkah apa pun. Namun, karena teman-teman kami dilaporkan ke polisi oleh oknum tersebut, kami tidak tinggal diam. Kami akan melaporkan balik terkait kasus pengerusakan lampion yang telah kami pasang,” tegas Viktor.
Selain itu, Viktor menambahkan bahwa pemasangan lampion ini adalah bentuk spontanitas dari teman-teman pemuda masjid dan pemuda gereja, tanpa adanya dukungan dari pihak mana pun. Oleh karena itu, dengan adanya kejadian pengerusakan ini, pihaknya merasa bahwa tindakan tersebut tidak manusiawi. Seharusnya, oknum tersebut mendukung apa yang mereka lakukan, bukan merusaknya.
“Kami, atas nama Farek, hari ini melakukan aksi nyata untuk membuktikan bahwa keberagaman tidak menjadi penghalang untuk saling menghormati dan bekerjasama dalam menjaga ketertiban serta keamanan,” lanjut Viktor.
Viktor juga meminta kepada pihak kepolisian untuk memantau dengan lebih ketat lampion-lampion yang terpasang di setiap jalan raya, mengingat ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja merusak lampion tersebut.
“Pemasangan lampion di sepanjang jalan di kota Waisai adalah bentuk kekompakan dan silaturahim yang terus terbangun dalam menyambut bulan suci Ramadhan,” tutup Viktor.