Meidi Kasmeidi dari Konservasi Indonesia menjelaskan stand tersebut merupakan stand mitra konservasi yang berkolaborasi, antara lain Badan Layanan Umum Daerah Raja Ampat, MORA, Flora&Fauna, KIm, Sea Center, BKKPN Kupang, YKAN, YMER dan Geopark Raja Anpat.
Waisai, RajaAmpatNews- Sore itu di hari kedua Festival Pesona Raja Ampat, Kamis (17/10/2024) sebuah stand di Venue Puncak Festival Pesona Raja Ampat 2024 ramai dikerumuni anak-anak usia sekolah.
Dari kejauhan terdengar suara pemandu yang menanyakan berbagai jenis ikan dan ekosistem bawah laut.
Sore itu stand mitra konservasi Raja Ampat tersebut sedang menyelenggarakan kuis berhadiah tentang ekosistem alam Raja Ampat baik yang hidup di daratan maupun di perairan.
Bagi anak-anak yang menjawab dengan benar diberikan souvenier berupa perlengkapan sekolah.
Meidi Kasmeidi dari Konservasi Indonesia menjelaskan stand tersebut merupakan stand mitra konservasi yang berkolaborasi, antara lain Badan Layanan Umum Daerah Raja Ampat, MORA, Flora&Fauna, KIm, Sea Center, BKKPN Kupang, YKAN, YMER dan Geopark Raja Anpat.
Meidi menjelaskan selama festival, mitra konservasi berkolaborasi dibooth dengan kegiatan antara lain Pendidikan Lingkungan Hidup Ekosistem Hutan dan Ekosistem Laut, Pengenalan Biota Laut, Pengenalan Ekosistem Perairan, Praktik Recycle atau daur ulang Sampah, Pengenalan Kawasan Konservasi Laut dan Darat dan mendongeng satwa dilindungi.
Kegiatan itu melibatkan anak-anak sekolah dari Raja Ampat yang berjumlah 200 orang dan pengunjung yang mengunjungi booth selama festival kurang lebih 500 orang.
Dirinya berharap melalui booth edukasi konservasi ini dapat meningkatan kesadarannya masyarakat akan pentingnya menjaga sumberdaya alam baik yang di laut maupun yang ada di darat yang merupakan modal pariwisata dan perikanan serta merupakan sumber penghidupannya masyarakat raja Ampat.
Dikatakannya, Raja Ampat merupakan kawasan yang perlu dilindungi oleh karena itu diperlukan kesadaran masyarakat dan edukasi yang terus menerus agar Raja Ampat tetap lestari dan terjaga.
Selain itu pada pembukaan Festival Pesona Raja Ampat, Rabu, (16/10/2024), Pemerintah Raja Ampat melaunching Buku Etika Berwisata di Raja Ampat yang merupakan kumpulan Code of Conduct (CoC) sebagai panduan berwisata di Raja Ampat.
“Harapannya buku ini dapat saling mengingatkan untuk mengedukasi etika ini kepada wisatawan, operator, pengelola ODTW dan masyarakat,” ujar Meidi Kasmeidi.
Buku Etika Berwisata memiliki 4 bahasa, bersifat online dan dapat diakses melalui tautan sebagai berikut:
- Bahasa Indonesia: bit.ly/FBR4-ID
- Bahasa Inggris : bit.ly/FBR4-EN
- Bahasa Prancis bit.ly/FBR4-FR
- Bahasa Mandarin: bit.ly/FBR4-ZH