Jakarta, RajaAmpatNews- Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi melalui siaran Pers Biro Humas Kemkominfo Nomor 204/HM/KOMINFO/03/2024, tertanggal 14 Maret 2024 sebagaimana yang dikutip dari Infopublik.id, Menteri Budi Arie mengimbau masyarakat menerima hasil resmi Pemilihan Umum 2024 yang akan diumumkan KPU selambat-lambatnya 20 Maret mendatang
“Tantangan terbesar bukan hanya terletak pada persaingan antarcalon atau partai politik, tetapi juga pada potensi polarisasi masyarakat. Apalagi di ruang publik, belakangan ini banyak beredar narasi mengenai kecurangan hasil Pemilihan Umum 2024,” ujar Budi Arie Setiadi usai menghadiri Rapat Redaksi Nasional Pembahasan Isu dan Perkembangan Pasca-Pemilu 2024, di Kantor Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024) .
“Karena rakyat sudah memberikan suaranya, sudah membuat keputusan, kita terima hasilnya, sambil menanti hasil resmi yang disampaikan oleh penyelenggara Pemilu, dalam hal ini yaitu Komisi Pemilihan Umum,” ungkapnya.
Menurut Menkominfo, narasi kecurangan Pemilu akan memengaruhi legitimasi proses Pemilu Serentak 2024. Padahal saat ini, tidak ada lagi batasan ruang dan waktu, terutama di dunia maya. Selain itu, masyarakat bisa mengungah semua hasil perhitungann dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Seluruh rakyat pun bisa lihat hasil suara dalam Pemilu. Jadi, semuanya serba terbuka mulai dari cara daftar memilih, menghitung rekapitulasi suara, dan lain-lain. Statement dari kawalpemilu.org, sudah jelas bahwa tidak ada kecurangan dalam Pemilihan Umum 2024,” tandasnya.
Menteri Budi Arie menegaskan saat ini Pemerintah berupaya mendukung KPU untuk menjelaskan kepada semua pihak bahwa pesta demokrasi telah berlangsung dengan baik. Menkominfo menyatakan masyarakat di akar rumput sudah bisa menerima hasil karena dalam demokrasi kalah-menang menjadi hal yang biasa.
“Ini kan soal harmonisasi, rekonsialisasi sudah terjadi di akar rumput, masyarakat sudah lebih baik. Saya mengharapkan semoga kita rukun kembali, karena Pemilu sudah selesai. Jadi, kita bersatu kembali untuk membangun dan memajukan Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong melalui siaran yang sama menyatakan keterbukaan pelaksanaan Pemilu 2024 telah dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara. Menurutnya, KPU setiap hari melakukan jumpa pers untuk menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan Pemilu.
“Jadi sebetulnya keterbukaan itu sudah terjadi, cuma barangkali statement yang dikutip, terutama di medsos dipotong-potong, sehingga publik tidak mendapatkan secara utuh. Tetapi kalau di media mainstream, saya kira aman-aman saja,” jelasnya.
Namun demikian, Dirjen Usman Kansong juga mendorong media untuk mengambil sumber penyajian berita dari secara mendalam dengan bersumber dari masyarakat akar rumput.
“Ternyata kalau di akar rumput ini kan, orang sudah beraktivitas seperti biasa, orang buka puasa bersama walaupun mungkin pilihan politiknya berbeda-beda di Pemilu 14 Februari 2024 kemarin, tetapi semua berjalan normal seperti biasa,” tandasnya.
Adapun rangkaian Pemilihan Umum Serentak 2024 masih berlangsung. Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menyelesaikan tahapan rekapitulasi hasil pemungutan suara dari 823.220 titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terdiri dari 820.161 TPS Dalam Negeri dan 3.059 TPS Luar Negeri. (Redaksi)