Waisai, RajaAmpatNews— Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) Kabupaten Sorong menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Publik di ruang pertemuan Hotel Vogelkop Raja Ampat, Kamis (11/9/2025). Forum ini menjadi wadah strategis untuk menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan dalam rangka memperkuat standar pelayanan publik, khususnya di bidang pengawasan obat dan makanan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh PLT Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Raja Ampat, Syaiful Sangadji, yang hadir mewakili Bupati Raja Ampat. Turut hadir Kepala Loka POM Kabupaten Sorong Rizki Okprastowo, S.Farm., Apt., Polres Raja Ampat, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas PTSP, Universitas Papua Program Studi Ekowisata Raja Ampat, serta insan media.

Dalam sambutan tertulis Bupati Raja Ampat yang dibacakan oleh Syaiful Sangadji, ditegaskan bahwa forum ini mencerminkan komitmen nyata Loka POM Sorong untuk meningkatkan kualitas layanan publik di bidang pengawasan obat dan makanan.
“Pengawasan obat dan makanan adalah aspek fundamental dalam menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat. Dengan tantangan globalisasi, keberadaan standar pelayanan publik yang berkualitas sangatlah krusial, termasuk bagi wilayah kepulauan seperti Raja Ampat,” ungkap Bupati dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya berbagai layanan Loka POM, mulai dari Pengaduan Masyarakat dan Informasi Obat dan Makanan, Penerbitan dan Sertifikasi, hingga Rekomendasi Notifikasi Kosmetika, yang dinilai sangat relevan untuk mendukung kemajuan daerah. Ia pun mengajak seluruh peserta forum untuk aktif memberikan masukan konstruktif guna memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan yang transparan dan akuntabel.
Sementara itu, Kepala Loka POM Kabupaten Sorong, Rizki Okprastowo, S.Farm., Apt., menekankan arti penting forum ini sebagai sarana dialog, penyampaian masukan, dan diskusi isu-isu strategis.

“BPOM memiliki peran vital dalam menjaga keamanan, mutu, dan khasiat produk obat serta makanan. Forum ini diharapkan melahirkan solusi inovatif dan langkah konkret untuk meningkatkan efektivitas pengawasan, sehingga masyarakat terlindungi dari produk yang berisiko,” tegasnya.
Rizki juga menggarisbawahi pentingnya sinergi pentahelix dalam mendukung pengawasan obat dan makanan, yang melibatkan lima unsur utama: pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media. Kolaborasi lintas sektor ini disebut kunci untuk mewujudkan pengawasan yang lebih efektif, terutama di Papua Barat Daya yang kaya akan potensi sumber daya alam dan budaya.
Dukungan serupa juga disampaikan Bripka Agung Eko, perwakilan Polres Raja Ampat. Ia menegaskan bahwa aparat kepolisian siap bersinergi dengan Loka POM untuk memastikan pengawasan berjalan sesuai aturan.
“Kami dari kepolisian berharap, apabila ada pemeriksaan obat-obatan dan makanan di lapangan, agar melibatkan pihak Polres. Dengan begitu, kami dapat mengetahui secara pasti dan memastikan proses pengawasan berlangsung sesuai ketentuan hukum,” ujar Bripka Agung Eko.
Kegiatan berlanjut dengan pemaparan materi oleh Kepala Loka POM Kabupaten Sorong, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif. Para peserta, yang terdiri dari instansi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan media, memberikan beragam tanggapan serta saran terkait penyempurnaan standar pelayanan publik Loka POM Kabupaten Sorong.
Forum ini diharapkan tidak hanya menghasilkan standar pelayanan publik yang sesuai regulasi, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan nyata masyarakat, sehingga ke depan sistem pengawasan obat dan makanan di Papua Barat Daya semakin kuat, transparan, dan berpihak pada kepentingan publik. (Agustinus Guntur)