Waisai, RajaAmpatNews- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Raja Ampat siap medistribukan logistik Pemilihan Umum 2024 di wilayah berkarakteristik perairan tersebut.
Ketua KPU Raja Ampat, Arsad Sehwaky,S.IP saat ditemui diruang kerjanya, Rabu, (31/1/2024) menjelaskan berdasarkan pengalaman distribusi logistik pemilu 2019, maka pada pemilu 2024 pihaknya akan menggunakan managemen serupa.
“Berkaitan dengan distribusi logistik Pemilu 2024, KPU Raja Ampat sesungguhnya punya pengalaman. Pengalaman kita untuk distribusi logistik ke setiap ibukota distrik, KPU berbagi zona,” ujarnya Arsad Sehwaky.
Dirinya menjelaskan untuk wilayah Misool Raya yang terdiri dari Pulau Misool dan sekitarnya, Kofiau dan Distrik Kepulauan Sembilan dilaksakanan pada H-5.
“Begitu juga wilayah dari Distrik Waigeo Timur sampai Distrik Ayau dan Distrik Kepulauan Ayau juga dilaksanakan pada H-5,” tambah dia.
Sementara wilayah Salawati dan Batanta dilaksanakan pada H-3. Demikian Wilayah Distrik Waigeo Selatan sampai Waigeo Barat Kepulauan dilaksanakan H-3.
“Sementara untuk Distrik Kota Waisai, Teluk Mayalibit dan Distrik Tiplol Mayalibit dilaksanakan H-2 atau H-3,” ujarnya.
Untuk amannya distribusi logistik tersebut pihaknya akan menggunakan kapal yang disertai dengan speedboat pendamping.
“Speedboat tersebut sebagai bagian dari iktiar KPU untuk mengatasi wilayah ibukota disttik yang tidak memiliki dermaga, dimana kapal tidak bisa sandar maka speedboat yang dipakai untuk antar logistik ke daratan,”jelasnya.
Sementara distribusi logistik dari ibukota distrik ke kampung-kampung, katanya dilakukan oleh Panitia Pemilihan Distrik atau PPD.
Arsad, sapaan Arsad Sehwaky mengakui kondisi alam atau geografis menjadi tantangan dalam distribusi logistik di Raja Ampat. Namun pihaknya tak kuatir karena memiliki langkah antisipasi dan alternatif.
“Untuk distribusi logistik ke kampung atau TPS yang jauh dari ibukota distrik yang tidak bisa dilintasi speedboat maka kapal diusahakan sandar pada kampung atau TPS bersangkutan,” ujarnya.
“Kampung Gag dan Manyafun itu jauh maka semestinya kapal distribusi logistik sandar di Kampung Gag. Demikian juga di Kampung Pam,” contohnya.
Dirinya berharap distribusi logistik maupun penarik logistik pasca pemilu, alam Raja Ampat menunjang dan tidak ada kendala apapun.
Dalam distribusi logistik pemilu kata dia, KPU melibatkan Bawaslu dan pihak keamanan.
“Karena KPU itu sudah bentuk Tim Kerja dan setiap komisioner KPU punya koordinator wilayah atau wilayah kerja masing-masing sehingga dalam distribusi tersebut ada komisioner KPU dan beberapa staf, Bawaslu serta pihak keamanan.
Sementara pembangian Koordinator wilayah, jelasnya, berdasarkan Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dimana kabupaten kota itu terdiri dari 5 orang dan setiap anggota tersebut dibagi wilayah kerjanya. (Petrus Rabu/R4News)