“Koperasi Merah Putih ini harus jadi motor penggerak ekonomi desa. Jangan hanya dibentuk di atas kertas, tapi harus langsung bergerak setelah diberikan modal,” tegas Bupati dalam sambutannya.
Waisai, RajaAmpatNews – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat secara resmi meluncurkan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Selasa (21/7/2025), sebagai langkah strategis untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dari tingkat desa. Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, menegaskan bahwa koperasi ini harus menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.
“Koperasi Merah Putih ini harus jadi motor penggerak ekonomi desa. Jangan hanya dibentuk di atas kertas, tapi harus langsung bergerak setelah diberikan modal,” tegas Bupati dalam sambutannya.
Peluncuran koperasi ini merupakan tindak lanjut atas Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang pembentukan koperasi Merah Putih secara nasional. Sebanyak 80.000 koperasi desa dan kelurahan diluncurkan secara serentak oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Klaten, Jawa Tengah, termasuk di Raja Ampat.
Dalam momentum peluncuran tersebut, Bupati Orideko menyerahkan Surat Keputusan (SK) Badan Hukum Koperasi secara simbolis kepada dua perwakilan desa/kelurahan Merah Putih. Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati Drs. Mansyur Syahdan, M.Si., jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, dan para ASN di lingkungan Pemkab Raja Ampat.
Bupati menyampaikan bahwa koperasi Merah Putih merupakan bagian dari upaya memutus rantai kemiskinan melalui pengelolaan ekonomi yang berbasis potensi daerah. Menurutnya, Raja Ampat memiliki banyak potensi dari laut, darat, hingga sektor pariwisata yang bisa dikelola secara mandiri oleh koperasi.
“Kita ini kaya potensi, tinggal bagaimana kita mengelola dengan sistem yang benar. Pemerintah akan tetap mendampingi agar koperasi ini berjalan sesuai aturan dan bermanfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar pengalaman kegagalan sejumlah BUMDes tidak terulang pada koperasi Merah Putih.
“Jangan seperti BUMDes yang sudah dikasih modal tapi tidak jalan. Koperasi ini harus beda. Dikasih modal, langsung bergerak,” tegasnya lagi.
Bupati mencatat, dari total sekitar 70 koperasi Merah Putih yang direncanakan di Raja Ampat, baru 61 yang telah mengantongi SK, sementara dari 40 BUMDes yang ada, hanya 10 yang terdaftar secara resmi.
Menutup sambutannya, Bupati berharap koperasi ini mampu meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup masyarakat desa.
“Kami berharap koperasi Merah Putih dapat membawa perubahan nyata, menggerakkan ekonomi rakyat dan menjawab kebutuhan desa sesuai dengan potensi yang dimiliki,” tutupnya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Raja Ampat dan daring dengan Kementerian Koperasi tersebut dihadiri Wakil Bupati Raja Ampat, Mansyur Syahdan, Kapolres Raja Ampat, Dandim 1805/Raja Ampat, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Raja Ampat dan sejumlah pimpinan OPD di Raja Ampat.