Ketua GOW Raja Ampat, Habiba Tamima, Klarifikasi Pernyataan Publik dan Tegaskan Peran Strategis Organisasi Perempuan

banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Raja Ampat, Habiba Tamima, menyampaikan klarifikasi terbuka dan edukatif menanggapi sejumlah pernyataan yang beredar di media sosial, yang dinilai kurang memahami konteks kunjungan kerjanya baru-baru ini.

Dalam penjelasannya yang disampaikan pada Kamis, 17 Juni 2025, Habiba menegaskan pentingnya peran GOW sebagai wadah strategis perempuan dalam pembangunan daerah serta menjalin sinergi bersama organisasi perempuan lainnya.

“Bismillah menjadi awal dari setiap niat dan tujuan mulia. Semoga yang menulis status tentang saya selalu diberikan kesehatan, keluarganya bahagia, dan kehidupannya baik-baik saja,” ujarnya tenang, tanpa nada kebencian.

GOW merupakan forum koordinatif yang menghimpun berbagai organisasi perempuan di tingkat daerah. Di Raja Ampat, GOW menjadi penghubung antara organisasi perempuan dan pemerintah daerah, serta memperjuangkan aspirasi kaum perempuan agar terlibat aktif dalam pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Sebagai Ketua GOW, Habiba mengemban tanggung jawab untuk mengoordinasikan program kerja lintas organisasi, menyampaikan aspirasi perempuan kepada pemangku kepentingan, menjalin sinergi program dengan pemerintah, serta menyusun agenda kerja berdasarkan kebutuhan riil perempuan Raja Ampat.

Hingga saat ini, terdapat 21 organisasi perempuan yang telah tergabung dalam GOW Kabupaten Raja Ampat. Di antaranya adalah PKK, Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari POLRI dan Brimob, Persit Kartika Chandra Kirana, Aisyiyah, Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Bidan Indonesia, IWAPI, Persatuan Istri Camat, Badan Kontak Majelis Taklim, LAPEPA, ALPERMA, Para Para Pinang, FORHATI, IWSS, PWKI, WKRI, HWK, dan Ikatan Keluarga Perempuan Matbat. Selain itu, lima organisasi perempuan lainnya sedang dalam proses pengusulan untuk bergabung, yaitu Ikatan Perempuan Usba, Ikatan Perempuan Wardo, Ikatan Perempuan Betkaf, Ikatan Perempuan Amber (Kabare), dan Ikatan Perempuan Biak Aimando. Kelima organisasi ini nantinya akan bernaung dalam Lembaga Aliansi Perempuan Papua, sebuah inisiatif strategis yang digagas oleh Habiba Tamima untuk memperkuat keterwakilan perempuan dalam pembangunan daerah maupun ruang politik lokal.

“Jika Tuhan sayang saya, buah pikiran ini akan menjawab peningkatan persentase keterwakilan perempuan di parlemen dari 21% menjadi 30%. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,” katanya optimis.

Menanggapi sejumlah kesalahpahaman yang sempat muncul, Habiba menegaskan bahwa PKK dan GOW adalah dua organisasi yang berbeda namun saling melengkapi. Keduanya tidak sepatutnya dibandingkan, karena masing-masing memiliki fungsi yang khas dan saling mendukung. Menurutnya, jabatan Ketua PKK dan Ketua GOW memang sama-sama melekat pada istri kepala daerah, tetapi struktur dan orientasi programnya berbeda. PKK merupakan organisasi nasional yang berjenjang dari pusat hingga ke tingkat desa dengan fokus pada pemberdayaan keluarga, sementara GOW berada di bawah koordinasi KOWANI di pusat dan BKOW di provinsi, dengan peran sebagai wadah sinergi lintas organisasi perempuan termasuk PKK itu sendiri.

“Hubungan antara GOW dan PKK bersifat sinergis, bukan tumpang tindih. Kolaborasi lintas organisasi ini justru memperkuat kontribusi perempuan dalam pembangunan,” tegas Habiba.

Di akhir pernyataannya, Habiba menyampaikan pesan harapan yang hangat kepada seluruh perempuan Raja Ampat. Ia percaya bahwa setiap perempuan memiliki waktu untuk bersinar, dan semua akan terjadi pada waktunya sesuai kehendak Tuhan. “Saya percaya dengan iman yang kuat, bahwa perempuan yang bersinar itu waktunya sudah ditentukan Tuhan. Semua karena hati yang penuh kasih, bukan kepalsuan,” ucapnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bijak menyikapi setiap informasi yang beredar, dengan mengedepankan klarifikasi dan tabayun sebelum menarik kesimpulan. “Klarifikasi ini bukan untuk menyerang siapa pun, melainkan membangun pemahaman bersama tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan daerah,” tutupnya.

.

Writer: Dony KumuaiEditor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page