Waisai, RajaAmpatNews — Dewan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Kabupaten Raja Ampat resmi dilantik pada Sabtu (14/6/2025) di Aula Alfa Omega, Waisai. Pelantikan ini dilaksanakan oleh Ketua DPW K3 Papua Barat Daya, Lexie Durimalang, SE., MM, berdasarkan Surat Keputusan Nomor 05.01/SK/DPW-K3-PBD/VI/2025.
Estefanos Kading, S.Pd., Gr, dipercaya sebagai Ketua K3 Raja Ampat periode 2025–2030, didampingi pengurus inti lainnya dan sembilan bidang kerja. Momen pelantikan ini turut diwarnai penyerahan hibah tanah seluas 10.000 meter persegi dari keluarga besar Burdam di Waisai kepada organisasi K3, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap eksistensi dan aktivitas K3 di Raja Ampat.
Penyerahan tanah secara simbolis dilakukan oleh Oscar Burdam dan disaksikan unsur adat, pemerintah, serta para tamu undangan. Hibah ini dituangkan dalam berita acara resmi, mempertegas kepercayaan masyarakat lokal terhadap keberadaan K3 di tanah Raja Ampat.

Satu momentum penting lain dalam pelantikan ini adalah pengukuhan Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, S.IP, MM, M.Ec.Dev sebagai Ketua Dewan Kehormatan DPD K3 Raja Ampat oleh Ketua DPW K3 Papua Barat Daya, Lexie Durimalang. Seremoni pengaugerahan tersebut ditandai dengan pengenaan baju dan atribut adat Minahasa, mulai dari topi khas, jas atau jaket kehormatan, hingga salendang pengikat berwarna merah dan emas yang melambangkan kewibawaan, perlindungan, serta ikatan batin antara pemimpin dan masyarakat Kawanua.
Simbolisasi tersebut bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk penghargaan tertinggi dari keluarga besar Minahasa atas dukungan, keterbukaan, serta kepemimpinan Bupati dalam membangun ruang inklusif bagi semua etnis dan paguyuban di Raja Ampat. Pengenaan atribut adat juga mencerminkan penerimaan Bupati sebagai bagian dari keluarga besar Minahasa di tanah perantauan.
Dalam sambutannya, Ketua DPW K3 Papua Barat Daya, Lexie Durimalang, menegaskan pentingnya semangat mapalus—kerja gotong royong khas Minahasa—sebagai pondasi utama dalam membangun kebersamaan di tanah rantau. Ia mengajak seluruh warga Kawanua di Raja Ampat untuk tidak hanya fokus pada internal komunitas, tetapi juga aktif menjalin kolaborasi lintas suku dan mendukung pembangunan daerah.
“Jangan hanya urus basaudara saja. Torang ada di tanah rantau. Jangan cuma baku gendong, tapi juga pupuk dan rawat torang pe kerukunan ini. Bangun relasi dengan masyarakat lokal, bantu pemerintah, dan tunjukkan aksi sosial yang berdampak,” ujar Lexie.

Ia juga mengingatkan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari tanggung jawab besar. K3 Raja Ampat harus hadir sebagai kekuatan sosial yang memanusiakan sesama, sebagaimana filosofi Sam Ratulangi: Si Tou Timou Tumou Tou.
Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, yang hadir dan turut memberikan sambutan, menyambut baik pelantikan ini sebagai bentuk nyata dari semangat persatuan dan keberagaman di Raja Ampat. Menurutnya, keberadaan warga Kawanua di Raja Ampat memperkaya mozaik budaya daerah.
“Pelantikan ini bukan hanya soal pengurus baru, tapi juga tentang bagaimana K3 menjadi wadah persatuan, pelopor kegiatan sosial, dan mitra strategis pemerintah daerah,” tegas Bupati.
Ia berharap, pengurus yang baru dilantik dapat mengembangkan potensi warga Kawanua, menjaga keharmonisan, dan menjadi jembatan budaya antar-etnis di Raja Ampat. Pemerintah daerah, lanjutnya, siap mendukung setiap kegiatan positif yang sejalan dengan visi daerah: Raja Ampat Bangkit, Produktif Menuju Kesejahteraan.
Ketua terpilih K3 Raja Ampat, Estefanos Kading, dalam sambutannya menyampaikan bahwa organisasi K3 bukan hanya sarana berkumpul, melainkan wadah untuk membangun manusia Minahasa yang adaptif dan berkontribusi di tanah perantauan.
Ia mencatat saat ini terdapat 52 kepala keluarga asal Minahasa yang tersebar di Kota Waisai dan sejumlah pulau di Raja Ampat. Dalam kepemimpinannya, K3 akan diarahkan untuk membangun sinergi dengan masyarakat lokal dan pemerintah daerah, dengan semangat maesa-esa’an (bersatu), baku biking pande (saling menguatkan), dan mawere-werenan (saling memperhatikan).
“Kami percaya bahwa keberhasilan organisasi ini ditentukan oleh sejauh mana kami mampu bersosialisasi dan beradaptasi. Kami berkomitmen mendukung pembangunan daerah, dengan semangat gotong royong khas Minahasa,” ujar Estefanos.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari Bupati Raja Ampat serta keluarga besar Marga Burdam, yang telah menghibahkan tanah sebagai bentuk nyata dukungan terhadap K3.
Dengan dilantiknya kepengurusan baru, K3 Raja Ampat diharapkan tidak hanya menjadi rumah bagi warga Minahasa, tetapi juga jembatan penghubung yang mempererat persaudaraan, memperkuat toleransi, dan turut mendorong kemajuan masyarakat Raja Ampat secara menyeluruh.
Selain dihadiri Bupati Raja Ampat, pelantikan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh penting di Raja Ampat seperti Dr.Drs.Yohanes Burdam, M.Hum yang juga sebagai ketua dewan penasehat K3 Raja Ampat, Wakapolres Raja Ampat, tokoh agama dan tokoh masyarakat, sejumlah ketua paguyuban di Raja Ampat, pengurus dan anggota DPW K3 Papua Barat Daya serta warga Kawanua Raja Ampat.