Yellu, RajaAmpatNews – Senyum semangat tampak terpancar dari wajah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 17 Kampung Yellu, Distrik Misool Selatan, Raja Ampat, saat mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di ruang tamu sebuah rumah milik warga.
Meski jauh dari fasilitas sekolah yang seharusnya, mereka tetap tekun menatap layar laptop, berusaha memberikan yang terbaik dalam ujian nasional berbasis digital itu.
Pelaksanaan ANBK berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa, 22–23 September 2025. Dalam foto yang diterima Raja Ampat News, Senin (22/9/2025), terlihat siswa-siswi duduk rapi di meja kayu yang dipindahkan dari sekolah, sementara guru dengan sabar mengawasi jalannya ujian. Semua berlangsung sederhana, namun penuh makna.
Salah seorang guru SDN 17 Yellu menjelaskan, keterbatasan jaringan telekomunikasi membuat ujian ini tidak bisa digelar di sekolah.

“Jaringan Starlink hanya ada di rumah salah satu warga, jadi kami berkoordinasi dan akhirnya sepakat melaksanakan ANBK di rumahnya,” ungkapnya melalui aplikasi Pepesan.
Kursi, meja, hingga laptop dipindahkan dari sekolah menuju rumah warga yang telah bersedia membuka pintunya demi pendidikan anak-anak kampung.
“Kami sangat berterima kasih kepada warga di sini karena telah menyediakan rumahnya. Tanpa dukungan itu, anak-anak kami mungkin tidak bisa mengikuti ANBK tahun ini,” tambah guru tersebut.

Hari pertama ujian berjalan lancar berkat jaringan internet Starlink yang stabil di rumah warga. Namun di balik kelancaran itu, terselip harapan besar dari para guru dan masyarakat: agar pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat, dapat memberi perhatian serius terhadap ketersediaan jaringan internet di sekolah-sekolah terpencil.
“Kami berharap ada solusi permanen. Jangan sampai pendidikan anak-anak di daerah terpencil terhambat hanya karena akses internet yang terbatas,” pungkas sang guru.

Pelaksanaan ANBK di rumah warga ini menjadi potret nyata semangat belajar di tengah keterbatasan. Anak-anak SDN 17 Yellu menunjukkan bahwa meski fasilitas terbatas, semangat untuk meraih masa depan tetap menyala.
Dukungan semua pihak—pemerintah, sekolah, masyarakat, hingga orang tua—sangat dibutuhkan agar mereka bisa terus bermimpi besar dan bersaing dengan siswa lain di seluruh Indonesia.
Writer: Petrus Rabu