Jadilah Pelaku Kebenaran dan Bukan Kemunafikan

Ket: RD.Martin Hombahomba,Pr memimpin perayaan ekaristi Hari Raya Pentakosta di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria Mater Dei, Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Minggu, (19/5/2024)/Petrus Rabu
Ket: RD.Martin Hombahomba,Pr memimpin perayaan ekaristi Hari Raya Pentakosta di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria Mater Dei, Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Minggu, (19/5/2024)/Petrus Rabu
banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews-Pastor Paraki Sta. Maria Bintang Laut Doom, Keuskupan Manokwari Sorong, RD. Martin Hombahomba,Pr mengajak umat Katolik untuk menjadi pelaku kebenaran dan bukan kemunafikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Marilah kita jadi pelaku kebenaran dalam kehidupan sehari-hari karena Roh Kebenaran menggerakan kita hidup dalam kebenaran dan bukan kemunafikan,” ujar RD. Martin Hombahomba , Pr menutup kotbahnya pada perayaan ekaristi di Gereja Stasi Sta. Maria Mater Dei-Waisai, Kabupaten Raja Ampat Minggu, (19/5/2024).

Perayaan ekaristi memperingati Pencurahan Roh Kudus kepada para Rasul atau Hari Raya Pentakosta tersebut dihadiri ratusan umat Katolik Raja Ampat.

Pastor Martin, sapaan RD. Martin Hombahomba, Pr dalam kotbahnya menjelaskan Hari Raya Pentakosta mengingatkan umat akan pencurahan Roh Kudus kepada Para Rasul. Dan Roh Kudus itulah yang memampukan para Murid Yesus untuk berbicara dalam berbagai Bahasa.

“Roh Kudus itu menggerakkan para murid sehingga memiliki rupa-rupa karunia,” ujarnya.

Dijelaskannya,  Orang Katolik menerima Karunia Roh Kudus melalui sakramen-sakramen seperti  sakramen pembaptisan. Dan untuk memahami Roh Kudus diperlukankebajikan ilahi dan kebajikan pokok .

“Kebajikan Pokok itu adalah kehidupan moral. Sedangkan kebajikan Ilahi adalah iman, harap dan kasih,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan orang dapat melakukan kegiatan moral tapi belum tentu mengarahkan orang lain ke Surga. Orang akan surga katanya, jika dituntun oleh kebajikan ilahi.

“Itulah pekerjaaan Roh Kudus. Orang dapat melakukan kebaikan berdasarkan kebajikan ilahi oleh karena Roh Kudus,” tambahnya.

 Dikatakannya, Roh Kudus mempersatukan umat dan bukan sebaliknya. Umat Allah hadir dalam gereja dari berbagai latar belakang dan Roh Kudus menggerakkan umat bersatu dan bersekutu .

“Roh Kudus adalah daya yang menggerakan dan menghidupkan kehidupan kita. Roh Kudus hanya menuntun kita kepada kebenaran kalau  kita membuka diri kepada Roh Kebenaran,” tegas dia.

Sebagai implikasi, dirinya mengajak umat katolik untuk menjadi saksi dan mewartakan kebenaran yang berasal dari Kristus dan Allah Bapa. Dan Roh Kuduslah yang menggerakan hidup umat beriman dalam kebenaran dan bukan kemunafikan.

“Marilah kita jadi pelaku kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.  Dan semoga Roh Kudus yang dicurahkan ke gereja mencurahkan di hati kita  guna melaksanakan kebenaran Kristus sendiri,” harap RD. Martin Hombahomba,Pr mengakhir kotbahnya. (Petrus Rabu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page