Forum Pencaker  OAP Audiensi Dengan Pemda Raja Ampat Terkait Penerimaan CPNS

Waisai, RajaAmpatNews- Forum pencari kerja Orang Asli Papua (OAP) Kabupaten Raja Ampat melakukan audiensi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat terkait dengan nasib ribuan pemuda pemudi di Raja Ampat yang sedang mengikuti Penerimaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPN)  Formasi 2021 yang sementara dalam Proses Seleksi Berkas serta CPNS Formasi 2024 yang sementara menunggu jadwal seleksi.

Audiensi, Rabu (31/7/2024) tersebut di Aula Wayag kantor Bupati Kabupaten Raja Ampat tersebut dihadiri  Asisten III Setda Kabupaten Raja Raja Ampat, Ferdinan Rumsowek, Kepala BKPSDM, Nyoman Sari Buana, Kepala Kesbangpol, Abdul Manaf Wihel, dan Sekertaris Disdikbud,  Stenly Sauyai.

Ketua Forum Pencaker OAP Kabupaten Raja Ampat, Yanto Umpain, mengapresiasi Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Raja Ampat yang juga dihadiri oleh Asisten III bersama Kepala Kesbangpol Kabupaten Raja Ampat, serta MRP Provinsi Papua Barat Daya.

“Mewakili rekan rekan Pencaker Kabupaten Raja Ampat kami ucapkan terimakasih kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Raja Ampat yang juga dihadiri oleh Asisten III bersama Kepala Kesbangpol Kabupaten Raja Ampat, yang telah bersedia membuka ruang bagi kami untuk berdiskusi bersama sama forum pencaker mengaku cukup puas karena aspirasi mereka secara langsung ditanggapi oleh Kepala Badan Kepegawaian terkait dengan mekanisme penerimaan, pendaftaran formasi CPNS tahun 2021,” ujar Yanto Umpain.

Dikatakan hal mendasar audiensi tersebut karena beberapa hal, Pertama Forum Pencaker Raja Ampat  minta supaya dalam tahapan proses pengumuman hasil seleksi CPNS harus melibatkan lembaga kultur Orang Asli Papua, dalam hal ini MRP agar supaya sama-sama koordinasi sehingga, Jangan terjadi lagi adanya pembagian OAP sampai empat kategori, ini yang harus diperhatikan oleh BKN sehingga harus melibatkan semua Orang Asli Papua sesuai amanat Otonomi Khusus Papua.

Yanto menjelaskan CPNS formasi 2021 dari kuota 223 yang dibagi ke 80-20, angka 80℅ untuk orang asli Papua yang domisili di wilayah Kabupaten, Raja Ampat, OAP ada di angka 178 ini di kuota formasi CPNS tahun 2021,kami berharap dari jumlah yang sangat kecil ini, mudah-mudahan Pemda, mengakomodir, Betul-Betul, anak-anak pencakar yang notabene adalah orang asli Papua yang berdomisili, Wilayah Kabupaten Raja Ampat.

Sementara itu Mesak Mambraku selaku Anggota MRP Papua Barat Daya yang ikut serta dalam audensi tersebut meminta agar aspirasi tersebut disampaikan langsung ke di kantor Majelis Rakyat Papua sehingga menjadi atensi MRP dan beraudiensi dengan pemerintah daerah setempat.

“Kami berterima kasih karena bisa menerima saudara-saudara atau adik-adik yang pencakar ini untuk bisa menerima aspirasi sekaligus dari kewenangan dan fungsi MRP  sebagai lembaga kultur representasi orang asli Papua yang berbicara tentang keberpihakan pemberdayaan kepada orang asli Papua,”ujar Mesak.

Dikatakannya,  MRP mempunya atensi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah untuk serius memperhatikan apa yang menjadi aspirasi anak-anak OAP.

Mesak juga meminta penjelasan terkait Penerimaan CPNS yang tadinya dipublikasikan secara umum kepada seluruh masyarakat Kabupaten Raja Ampat khususnya yang totalnya sekitar 5.000 sekian, namun dalam penerimaan yang sementara berjalan itu berjumlah sekitar 200 sekian.

“Ini juga harus perlu ada transparansi. Kenapa yang diumumkan 5.000, kemudian yang dibuka formasinya hanya 200 sekian,” ujar Mesak Mambraku.

“Tapi tadi sudah diklarifikasi secara jelas oleh Kepala BKPSDM bersama  bapak Asisten III bahwa alasan mendasarnya ada, bahwa ini formasi 2021 itu menjadi bagian persyaratan yang harus diselesaikan lebih awal sebelum formasi 2024. Dan ini sudah jelas,” tambah Mesak. (dk/R4News)