Jakarta, InfoPublik – Warga negara Indonesia (WNI) di Swedia dan Latvia antusias mengikuti kegiatan sosialisasi Pemilu 2024, yang sejauh ini sudah dilakukan di 13 kota di Swedia, dan akhir pekan ini diadakan di Kota Riga, Latvia.
“Biasanya setiap kali kita lakukan sosialisasi di luar kota (Stockholm), tingkat kehadiran WNI di luar ekspektasi kita. Ini menunjukkan betapa tingginya antusiasme WNI di Swedia untuk memilih,” kata Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, Kamapradipta Isnomo, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/12/2023).
Sosialisasi pemilu masih akan dilanjutkan hingga Januari 2024. Berdasarkan data Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Stockholm, sebanyak 1.506 WNI masuk Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) di Swedia dan Latvia.
Jumlah ini naik 33 persen dibandingkan DPTLN Swedia dan Latvia pada Pemilu 2019.
Pemungutan suara bagi WNI di kedua negara dilaksanakan menggunakan metode TPSLN dan pos pada 10 Februari atau lebih dahulu dari pada pemilu nasional pada 14 Februari 2024.
“Kenapa diputuskan hari Sabtu, supaya memungkinkan warga kita datang ke lokasi TPSLN. Kalau hari biasa, mereka sulit meninggalkan pekerjaan,” kata Kamapradipta sambil berharap pemilu tahun depan berlangsung damai.
WNI di Swedia kebanyakan merupakan mahasiswa dan mereka yang bekerja sebagai pekerja berkeahlian tinggi di perusahaan-perusahaan seperti Ericsson, Volvo, Scania, Spotify, dan H&M.
“Saya sampaikan kepada warga kita di sini bahwa perbedaan itu suatu keniscayaan, tetapi janganlah kita sikapi dengan permusuhan. Justru harus disikapi dengan dewasa,” kata Kamapradipta.
Menurut dia, sejauh ini perbedaan pendapat soal pilihan politik hanya sebatas komunikasi dalam media sosial yang tidak sampai ricuh pada saat hari pemungutan suara. (Eko Budiono/InfoPublik.id)