Bupati Raja Ampat Ingatkan Kebersihan Lingkungan dan Disiplin ASN: “TPP Harus Sesuai Kinerja”

banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews – Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam kembali menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN) dalam melaksanakan tugas pengabdian di Raja Ampat. Arahan tersebut disampaikan dalam apel rutin ASN di lingkungan Pemda Raja Ampat, Senin (29/9/2025).

Pada kesempatan tersebut Bupati Orideko menekankan dua isu utama: penataan lingkungan kota Waisai dan pembenahan kinerja ASN yang berhubungan dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Dalam arahannya, Bupati mengingatkan masyarakat agar tidak lagi mengabaikan kebersihan parit dan saluran air. Menurutnya, kebiasaan membuang sampah sembarangan kerap menyebabkan tersumbatnya aliran air sehingga banjir mudah terjadi saat hujan deras.

“Parit-parit itu jangan sampai tersumbat lagi dengan sampah. Kalau tersumbat, nanti musibah datang baru kita salahkan orang lain. Padahal, yang salah adalah kita sendiri,” tegasnya.

Bupati menekankan bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Ia mencontohkan kondisi kantor-kantor pemerintahan yang seharusnya menjadi teladan dalam hal kebersihan.

“Lingkungan kita harus bersih, kantor juga harus bersih, parit-parit semua diperhatikan. Kalau bersih, kita kerja sehat, lingkungan ramah, dan banjir bisa dicegah,” ujarnya.

Jaga Citra Wisata Raja Ampat

Selain soal kebersihan, Bupati juga menyoroti pentingnya menjaga citra Raja Ampat sebagai destinasi wisata kelas dunia. Ia menegaskan, kebersihan kota Waisai sebagai ibukota kabupaten menjadi faktor penting dalam menarik minat wisatawan.

“Raja Ampat ini terkenal dengan wisata. Kalau kota kita kotor, wisatawan enggan datang. Kalau wisatawan datang, UMKM kita hidup, kios-kios bisa jualan, dan ekonomi lokal bangkit. Tapi kalau kotor, siapa yang mau datang belanja?” kata Bupati.

Ia mengajak seluruh warga dan ASN untuk menjadikan kebersihan sebagai budaya bersama, agar pariwisata Raja Ampat tetap menjadi daya tarik utama di tingkat nasional maupun internasional.

TPP Hanya untuk ASN Disiplin

Pada kesempatan yang sama, Bupati juga menyinggung persoalan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) yang dinilai sering menimbulkan polemik di kalangan ASN. Ia menegaskan, TPP seharusnya hanya diberikan penuh kepada ASN yang benar-benar disiplin dan berkinerja baik.

“Banyak yang kinerja tidak benar, disiplin tidak ada, tapi terima TPP seratus persen. Itu tidak adil. ASN yang malas tidak pantas terima penuh. Kalau dipotong sedikit saja, malah tuntut lagi,” ungkapnya dengan nada tegas.

Menurutnya, ASN perlu melakukan introspeksi diri. Ia menilai, menerima TPP tanpa disertai disiplin dan kinerja yang baik sama saja dengan mengambil hak secara tidak bertanggung jawab.

“Kalian makan enak, terima TPP enak, tapi kerja malas. Itu dosa. Harus sadar diri. Kalau disiplin dan kerja baik, baru pantas terima penuh. Kalau tidak, jangan protes,” ucapnya.

APBD dan Mekanisme Usulan

Bupati juga mengingatkan jajaran pemerintah daerah untuk memperhatikan mekanisme usulan kegiatan dalam APBD, terutama jelang akhir tahun anggaran. Ia menegaskan, setiap usulan harus melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terlebih dahulu, bukan langsung ke DPRD.

“Usulan kegiatan perubahan APBD itu masuk ke TAPD, karena TAPD yang menilai kebutuhan mendesak dan urgen. Setelah itu baru dibahas bersama DPR. Jangan sampai salah mekanisme, nanti usulan bisa dicoret,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan kegiatan, mengingat tahun anggaran 2025 sudah memasuki triwulan akhir. “Kegiatan jangan ditunda-tunda. Jangan tunggu siapa lagi. Kalau tidak dijalankan, akhirnya tersisa waktu sedikit, dan banyak program yang tidak terlaksana,” tambahnya.

Ajak Semua Pihak Introspeksi

Menutup arahannya, Bupati kembali mengajak seluruh masyarakat, ASN, dan pemangku kepentingan di Raja Ampat untuk sama-sama menjaga lingkungan, meningkatkan disiplin kerja, serta taat pada aturan pengelolaan keuangan daerah.

“Ini saya sampaikan berulang-ulang supaya kita sadar. Jangan sampai kita menunggu bencana datang dulu.

Writer: Dony Kumuai II Editor: Petrus Rabu

You cannot copy content of this page